Parlemen Taiwan Sahkan UU Anti-Infiltrasi, Hadang Pengaruh Cina?

Reporter

TEMPO

Editor

Budi Riza

Rabu, 1 Januari 2020 06:01 WIB

Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen.[Lowy Institute]

TEMPO.CO, Taipei – Parlemen Taiwan mengesahkan RUU Anti-Infiltrasi untuk melawan ancaman dan pengaruh dari Cina.

Pengesahan legislasi ini dilakukan menjelang digelarnya pemilihan Presiden Taiwan pada 11 Januari 2019.

“Legislasi ini merupakan upaya bertahun-tahun untuk melawan apa yang oleh banyak orang Taiwan anggap sebagai upaya Cina untuk mempengaruhi politik dan proses demokrasi lewat pendanaan ilegal bagi politisi dan media serta cara-cara tersembunyi lainnya," begitu dilansir Reuters pada Selasa, 31 Desember 2019.

Cina mengklaim Taiwan sebagai bagian dari teritorialnya dan akan dipaksa dengan kekuatan jika menyatakan diri sebagai negara merdeka.

Sebaliknya, pemerintah Taiwan mengatakan negaranya sebagai merdeka dan berdaulat dengan nama resmi Republik Cina.

Advertising
Advertising

Seperti dilansir Channel News Asia, Taiwan sedang memasuki masa kampanye pemilihan Presiden, yang akan berlangsung pada 11 Januari 2019.

Dalam debat baru-baru ini, Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, membacakan surat dari seorang pemuda Hong Kong. Pemuda itu mendesak agar rakyat Taiwan tidak tunduk kepada Cina komunis tapi harus menegakkan demokrasi.

“Saya minta rakyat Taiwan agar tidak percaya komunis Cina, tidak percaya pada pejabat pro komunis dan jangan jatuh pada jebakan uang mereka,” begitu isi surat dari pemuda itu, yang dibacakan Tsai saat debat kampanye pilpres di televisi setempat seperti dilansir Channel News Asia pada Ahad, 29 Desember 2019.

Tsai Ing-wen tidak menyebut nama si penulis surat dan kapan surat itu diterimanya. Tsai mengatakan sengaja membacakan surat ini untuk mengingatkan rakyat Taiwan menjelang pemilu pada Januari 2020.

Berita terkait

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

3 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

6 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Mampir ke Jakarta Tzuyu TWICE Bagi Makna Kecantikan hingga Pose di Jalur Evakuasi

14 jam lalu

Mampir ke Jakarta Tzuyu TWICE Bagi Makna Kecantikan hingga Pose di Jalur Evakuasi

Tzuyu membagikan beberapa momen saat di Jakarta

Baca Selengkapnya

Taiwan Beri Subsidi untuk Turis yang Traveling ke Kota Bekas Gempa Hualien dan Taitung

18 jam lalu

Taiwan Beri Subsidi untuk Turis yang Traveling ke Kota Bekas Gempa Hualien dan Taitung

Wisatawan yang melakukan tur mandiri di Hualien dan Taitung Taiwan dapat menerima subsidi hingga Rp 494 ribu.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

20 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

22 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya