Presiden Taiwan Bacakan Surat dari Hong Kong, Pesan Anti Cina

Reporter

Terjemahan

Editor

Budi Riza

Senin, 30 Desember 2019 14:01 WIB

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen. REUTERS/Tyrone Siu

TEMPO.CO, Taipei - Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, mengatakan kehidupan demokrasi di negaranya terancam risiko gangguan dari Cina.

Dia mengatakan ini dalam debat kampanye pemilu Presiden saat menanggapi surat dari seorang pemuda di Hong Kong.

Pemuda itu meminta agar masyarakat Taiwan tidak percaya kepada Cina yang menganut paham komunis.

“Saya minta rakyat Taiwan agar tidak percaya komunis Cina, tidak percaya pada pejabat pro komunis dan jangan jatuh pada jebakan uang mereka,” begitu isi surat dari pemuda itu, yang dibacakan Tsai saat debat kampanye pilpres di televisi setempat seperti dilansir Channel News Asia pada Ahad, 29 Desember 2019.

Tsai Ing-wen tidak menyebut nama si penulis surat dan kapan surat itu diterimanya.

Advertising
Advertising

Tsai mengatakan sengaja membacakan surat ini untuk mengingatkan rakyat menjelang pemilu pada Januari 2020.

Surat itu juga menyebutkan bahwa rakyat Taiwan telah melewati masa trauma dengan undang-undang darurat militer sebelum mengadopsi demokrasi. Saat ini, mereka juga menyaksikan akhir dari Hong Kong.

Seperti dilansir Reuters, Hong Kong mengalami krisis politik terhebat sejak diserahkan Inggris ke Cina pada 1997. Masyarakat mendesak pemerintah menerapkan sistem demokrasi penuh dan menginvestigasi polisi yang melakukan kekerasan terhadap warga saat demonstrasi berlangsung. Warga menolak penerapan RUU Ekstradisi yang bisa membuat mereka diekstradisi ke Cina.

“Pada 11 Januari 2019, suara ada di tangan kita untuk menentukan kehidupan demokrasi kita untuk berlanjut. Seluruh dunia menyaksikan apa yang akan dipilih rakyat Taiwan nanti,” kata dia.

Cina menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memberontak. Beijing juga membuka opsi militer jika Taiwan menyatakan diri sebagai negara merdeka. Sedangkan Taiwan menyebut dirinya sebagai negara merdeka dengan nama Republik Cina.

Cina mengatakan akan menyatukan Taiwan dan menerapkan satu negara dua sistem seperti yang diterapkan di Hong Kong dengan otonomi yang luas. Tsai berkompetisi melawan Han Kuo-yu dari Partai Kuomintang. Keduanya menolak model satu negara dua sistem itu. Namun, Han cenderung lebih dekat kepada Cina.

Berita terkait

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

3 jam lalu

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

Isu tentang partai yang akan menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran kian memanas. Kenali fungsi dan peran oposisi.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

12 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

1 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

1 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

2 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

2 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

2 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya