Siapa Milisi Kataib Hizbullah Pro Iran yang diserang Amerika?

Reporter

TEMPO

Editor

Budi Riza

Senin, 30 Desember 2019 09:31 WIB

Milisi Kataib Hizbullah beroperasi di Irak sejak 2003 dan didukung Iran. Reuters

TEMPO.CO, Baghdad - Tiga lokasi yang menjadi tempat lima fasilitas milik milisi Kataib Hizbullah dukungan Iran diserang jet tempur F-15 milik Amerika Serikat.

Serangan menggunakan rudal presisi ini terjadi setelah kelompok itu menyerang markas militer Irak di dekat Kirkuk, yang menjadi tempat pasukan koalisi pimpinan AS.

Reuters melansir milisi dukungan Teheran ini menembakkan 30 roket ke markas itu dan menewaskan satu kontraktor sipil asal AS. Beberapa tentara AS dan Irak terluka akibat serangan roket ini.

Pentagon mengatakan sekitar 25 orang milisi tewas akibat serangan ini. Dan 55 orang lainnya terluka. Korban tewas termasuk 4 pimpinan lokal Kataib Hizbullah. Salah satu lokasi serangan adalah markas komando, yang menjadi tempat perencanaan dan eksekusi serangan roket tadi.

CNN melansir pernyataan dari Jewad Kadum, yang merupakan salah satu pejabat di Popular Mobilization Units. Menurut Kadum, Kataib Hezbullah merupakan kelompok yang bergerak di bawah kendali Popular Mobilization Units.

Advertising
Advertising

Menurut situs Counterextremism.com, Kataib Hizbullah merupakan milisi Syiah yang beroperasi di Irak dan memiliki fasilitas operasional hingga ke Suriah.

Kelompok ini mulai dikenal dengan aksinya menanam ranjau jalan mulai 2003 saat invasi AS ke Irak terjadi. Mereka juga menggunakan improvised rocket-assisted mortar atau IRAM untuk menyerang pasukan AS dan koalisi.

Menurut diplomat AS Ali Khedery, Kataib Hizbullah ini bertanggung jawab terhadap sejumlah serangan paling mematikan terhadap pasukan AS dalam perang Irak.

Kelompok ini dipimpin oleh Jamal Jaafar Ibrahim, yang memiliki nama alias Abu Mahdi al-Mohandes. Dia diduga sebagai dalang pengeboman kantor kedubes AS dan Prancis di Kuwait pada 1983. Dia juga diduga terlibat dalam upaya pembunuhan emir Kuwait pada 1985.

Menurut kajian dari peneliti Michael Knights dari Near East Policy, Kataib Hizbullah, yang didukung Iran, menjadi ancaman terbesar kepentingan AS di Irak.

Berita terkait

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

3 jam lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

5 jam lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Preview Laga Irak vs Vietnam di Perempat Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

22 jam lalu

Preview Laga Irak vs Vietnam di Perempat Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

Duel Timnas U-23 Irak vs Vietnam akan tersaji pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Al Janoub pada Sabtu dinihari, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

1 hari lalu

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

2 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

2 hari lalu

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

Iran meluncurkan 320 hingga 350 senjata yang membawa bahan peledak seberat total 85 ton ke Israel pada Sabtu dinihari, 13 April 2024.

Baca Selengkapnya

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

2 hari lalu

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

Korea Utara mengirim delegasi ke Iran utnuk pertama kalinya sejak 2019. Selain ekonomi, keduanya diperkirakan akan menjalin kerja sama militer.

Baca Selengkapnya

Presiden Ebrahim Raisi Janji Akan Balas Jika Diserang Israel

2 hari lalu

Presiden Ebrahim Raisi Janji Akan Balas Jika Diserang Israel

Ebrahim Raisi tidak akan diam jika negaranya diserang Israel, bahkan akan melakukan pemusnahan.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

3 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Picu Penurunan Harga Emas

3 hari lalu

Konflik Iran-Israel Picu Penurunan Harga Emas

Konflik Iran dan Israel di Timur Tengah berpengaruh pada harga emas.

Baca Selengkapnya