Mal Jadi Sasaran Unjuk Rasa di Hong Kong

Minggu, 29 Desember 2019 11:30 WIB

Pendemo anti-pemerintah menggelar aksi di pusat perbelanjaan pada Malam Natal di Hong Kong, Cina, 24 Desember 2019. REUTERS/Tyrone Siu

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Hong Kong pada Sabtu, 28 Desember 2019, menahan puluhan demonstran dan menggunakan semprotan merica untuk membubarkan unjuk rasa di sebuah mal. Unjuk rasa itu ditujukan untuk mengganggu bisnis retail di dekat wilayah perbatasan Hong Kong – Cina.

Unjuk rasa di penjuru Hong Kong sejak awal pekan ini mulai mengincar pusat-pusat perbelanjaan yang diikuti oleh ratusan orang. Mereka yang protes memakai pakaian hitam dan penutup wajah. Pada Sabtu, 28 Desember 2019, demonstran melakukan aksi jalan ke sebuah mal di Sheung Shui sambil meneriakkan kalimat ‘kembalilah ke Cina’.

Polisi anti huru hara berjaga di salah satu mal Hong Kong selama Malam Natal, 24 Desember 2019.[Benjamin Yuen/United Social Press/Hong Kong Free Press]

Sheung Shui terletak di wilayah perbatasan Hong Kong – Kota Shenzhen, Cina. Wilayah ini di Hong Kong dikenal sebagai tempat perdagangan grosir bebas pajak dan menjualnya ke Cina.

Para pedagang Cina di Sheung Shui menjadi sasaran demonstran di Hong Kong. Mereka dituding oleh demonstran sebagai biang keladi penyebab kepadatan di Hong Kong, menaikkan harga dan sewa properti.

Advertising
Advertising

“Tujuan kami adalah membuat toko-toko itu tutup. Ada banyak pedagang dan kami ingin mereka keluar,” kata Kelly, 17 tahun, demonstran yang menggunakan penutup wajah.

Unjuk rasa pada Sabtu kemarin telah mendesak toko-toko tutup lebih awal dan para pembeli bergegas keluar dari mal. Unjuk rasa di Hong Kong terhitung sudah enam bulan berjalan sebagai respon RUU ekstradisi yang memungkin para pelaku criminal diadili di Cina, dimana peradilan di sana dikendalikan oleh Partai Komunis Cina. RUU Ekstradisi sudah ditangguhkan, namun tuntutan unjuk rasa sudah meluas menjadi permintaan demokrasi yang lebih luas pada Hong Kong

Berita terkait

500 Demonstran Unjuk Rasa Damai di Peru Mendesak Undang-undang yang Mengatur LGBT Dihapus

22 jam lalu

500 Demonstran Unjuk Rasa Damai di Peru Mendesak Undang-undang yang Mengatur LGBT Dihapus

Demonstran menuntut penghapusan undang-undang baru yang menggambarkan transgender dan jenis LGBT lainnya masuk kategori sebuah penyakit mental

Baca Selengkapnya

69 Tahun Chow Yun Fat, si "Dewa Judi" yang Selalu Klimis

22 jam lalu

69 Tahun Chow Yun Fat, si "Dewa Judi" yang Selalu Klimis

Aktor Chow Yun Fat akan berulang tahun ke 69 pada 18 Mei 2024. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ambil Alih Gedung Universitas California Irvine dari Demonstran Pro-Palestina

2 hari lalu

Polisi Ambil Alih Gedung Universitas California Irvine dari Demonstran Pro-Palestina

Polisi kembali mengambil alih gedung kampus Universitas California Irvine dari para pengunjuk rasa pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Makau Kedatangan 8,8 Juta Wisatawan pada Kuartal Pertama 2024, Indonesia Penyumbang Keempat

10 hari lalu

Makau Kedatangan 8,8 Juta Wisatawan pada Kuartal Pertama 2024, Indonesia Penyumbang Keempat

Sejak dibuka kembali untuk wisatawan asing, Makau kedatangan 28,2 wisatawan internasional pada 2023.

Baca Selengkapnya

Ini Kronologi Nasabah BTN Kehilangan Uang Rp7,5 M

11 hari lalu

Ini Kronologi Nasabah BTN Kehilangan Uang Rp7,5 M

Kasus sejumlah nasabah yang mengklaim dananya hilang bermula ketika mereka menempatkan dana di BTN melalui pegawai perseroan.

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

14 hari lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

15 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

16 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

17 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

17 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya