Dalam Bahaya, Perempuan ke Gerai McDonald's untuk Minta Tolong
Reporter
Non Koresponden
Editor
Suci Sekarwati
Minggu, 29 Desember 2019 09:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketika seorang perempuan berjalan ke sebuah gerai makanan cepat saji McDonald’s di Lodi, California, Amerika Serikat, pegawai di rumah makan itu menduga perempuan tersebut akan memesan Big Mac atau kentang goreng porsi besar. Namun yang terjadi, perempuan itu datang meminta pertolongan.
Dikutip dari edition.cnn.com, kisah ini tersebar ke publik setelah San Joaquin, Sheriff Kepolisian untuk wilayah Lodi, mengunggahnya ke Facebook. Perempuan yang tidak dipublikasi identitasnya itu, datang ke McDonald untuk meminta tolong pegawai McDonald menelepon 911.
Perempuan itu lalu memberikan plat nomor kendaraannya pada petugas kasir di sana dan meminta mereka untuk menyembunyikannya. Hal ini membuat petugas sempat kebingungan.
Kepolisian unit investigasi lalu menemukan bahwa perempuan itu bepergian dengan seorang laki-laki yang sering menyiksanya. Pada hari kejadian dia berlindung ke McDonald’s, laki-laki itu mengancam perempuan tersebut dengan senjata api dan memintanya mengantarnya bertemu keluarganya.
Setelah menggunakan kamar mandi di McDonald’s, perempuan itu mencoba mendekati meja kasir lagi untuk membuat pesanan, namun laki-laki yang berkendara dengannya meminta agar perempuan itu menggunakan layanan drive-thru, dimana pembeli tetap berada dalam mobil saat melakukan pesanan.
Saat menggunakan layanan drive-thru, perempuan itu mencoba mengirimkan sinyal kepada pegawai dengan menggerakkan bibirnya menyebut kalimat ‘help me’ dari dalam kaca mobil. Saat perempuan itu masih berada dalam layanan drive-thru, aparat kepolisian tiba dan pegawai McDonald’s langsung menunjuk pasangan itu, dimana perempuan itu berada dikursi kemudi dan laki-laki yang menyiksanya ada di bangku penumpang.
Polisi lalu menyita senjata api curian dari bagasi mobil dan menahan laki-laki itu. Laki-laki yang tidak dipublikasi identitasnya tersebut terancam empat dakwaan diantaranya telah melakukan ancaman kriminal dan memiliki senjata api.
Tidak dijelaskan hubungan perempuan dan laki-laki itu, termasuk sudah berapa lama penyiksaan terjadi. Laki-laki bisa bebas dengan uang tebusan US$ 360 ribu atau Rp 5 miliar. Sedang rumah makan McDonald’s tempat perempuan itu meminta pertolongan sebelumnya sudah disertifikasi sebagai tempat aman.