Kelompok Separatis ETIM Dalang Kekerasan Uighur di Xinjiang?

Selasa, 24 Desember 2019 19:00 WIB

Massa dari berbagai organisasi Islam membawa poster saat aksi unjuk rasa terkait isu pelanggaran HAM Muslim Uighur, di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat, Senin, 23 Desember 2019. Mereka menuntut pemerintah RI untuk tegas bersikap terhadap perlakuan pemerintah Cina terhadap minoritas Muslim Uighur. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Dugaan adanya penindasan terhadap etnis minoritas Uighur di Provinsi Xinjiang, Cina, telah membuat banyak pihak di dunia resah. PBB dan sejumlah kelompok HAM memperkirakan sekitar 1 juta sampai 2 juta warga etnis minoritas Uighur ditahan di Xinjiang dalam program yang disebut Beijing sebagai kampanye anti-terorisme.

Sebagian besar etnis Uighur beragama Islam dan Cina menyangkal telah memperlakukan sewenang-wenang etnis minoritas ini.

Cina bukan sebuah negara yang bebas dari ancaman terorisme dan separatis. Situs scio.gov.cn menulis terorisme dan ekstrimisme memiliki sejarah panjang di Xinjiang. Mulai dari abad 20 sampai akhir 1940-an kelompok separatis dan ekstrimis menyebar mencoba menciptakan sebuah negara teokratis di Xinjiang atau yang disebut East Turkistan.

Ribuan orang di Turki melakukan unjuk rasa dukungan terhadap Muslim Uighur di Cina dan solidaritas setelah Mesut Ozil dikritik karena mengomentari kebijakan Cina soal Uighur. Sumber: Reuters

Pada Oktober 2009, kelompok separatis ETIM atau East Turkistan Islamic Movement masuk dalam daftar organisasi terorisme Amerika Serikat dan Cina. East Turkistan juga adalah nama negara Islam yang ingin didirikan di wilayah barat Xinjiang, Cina.

Advertising
Advertising

Cina menduga kelompok separatis ETIM ini telah melakukan pengeboman dan pembunuhan di Xinjiang. Mereka juga memenjarakan dan mengeksekusi mati masyarakat etnis Uighur atas tuduhan terorisme.

“Kami bukan hanya telah menempatkan ETIM dalam daftar terorisme, tetapi ada kebutuhan bagi Cina untuk mengambil langkah-langkah dengan cepat dalam sulitnya perang melawan terorisme dengan ETIM, perlunya menghormati hak-hak minoritas, khususnya etnis Uighur dalam kasus ini,” kata Richard Armitage, Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat ketika itu, seperti diwartakan voanews.com.

Setelah Amerika Serikat dan Cina memasukkan ETIM dalam daftar terorisme, pada 2016 Inggris dan PBB memasukkan organisasi separatis itu dalam daftar hitam. Inggris bahkan menuntut negara-negara Barat mendukung perang melawan kelompok terorisme ini yang ingin membuat wilayah barat Xinjiang lepas dari Cina.

Kementerian Dalam Negeri Inggris menyebut ETIM sebagai organisasi teroris dan separatis yang mencoba menciptakan sebuah kekhalifahan independen di Xinjiang, sebuah wilayah yang juga rumah bagi etnis minoritas Uighur.

Berita terkait

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

3 jam lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

4 jam lalu

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

Cina memperpanjang kebijakan bebas visa untuk 12 negara di Eropa dan Asia setelah kunjungan kerja Presiden Xi Jinping ke Prancis

Baca Selengkapnya

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

10 jam lalu

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

13 jam lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

1 hari lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

2 hari lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

2 hari lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

2 hari lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

2 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

2 hari lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya