Mahathir Sebut Negara Muslim Tingkatkan Perdagangan

Reporter

TEMPO

Editor

Budi Riza

Minggu, 22 Desember 2019 13:01 WIB

Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohammad, dalam acara Kuala Lumpur Summit. Sumber: Malay Mail

TEMPO.CO, Kuala Lumpur – Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, mengatakan negaranya, Iran, Turki, dan Qatar mempertimbangkan menggunakan emas dan sistem barter untuk memfasilitasi perdagangan di antara mereka.

Sistem ini dinilai lebih baik untuk mengantisipasi jika terjadi sanksi ekonomi mengenai salah satu negara di masa depan.

Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, mengatakan ini pada akhir konferensi Islam di Kuala Lumpur. Dia memuji Iran dan Qatar karena menghadapi embargo ekonomi.

Menurut Mahathir, negara Muslim perlu saling membantu untuk menghadapi ancaman di masa depan.

“Dengan dunia menyaksikan negara-negara membuat keputusan sepihak untuk mengenakan sanksi yang menghukum, Malaysia dan negara-negara lain harus selalu ingat itu juga bisa menimpa mereka,” kata Mahathir seperti dilansir Reuters pada Sabtu, 21 Desember 2019.

Advertising
Advertising

Pernyataan ini mengacu kepada pengalaman Qatar yang terisolasi dari negara-negara di Teluk. Ini terjadi setelah Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir memutus hubungan diplomatik dan perdagangan dengan Qatar pada 2016.

Negara-negara Teluk itu menuding Qatar mendukung tindakan terorisme. Doha membantah tudingan itu.

Sedangkan Iran juga mengalami embargo ekonomi setelah AS memutuskan keluar dari Perjanjian Nuklir 2015.

“Saya menyarankan kita mengkaji kembali ide perdagangan menggunakan mata uang dinar dan sistem barter diantara kita,” kata Mahathir mengacu kepada sistem perdagangan koin emas pada pasa Islam di abad pertengahan.

“Kami sangat serius melihat isu ini dan berharap akan mampu mencari mekanisme untuk membuatnya bekerja,” kata dia.

Para pemimpin Islam yang hadir dalam pertemuan di Kuala Lumpur ini juga menyatakan mereka perlu melakukan lebih banyak bisnis dan perdagangan di antara mereka. Mereka juga ingin bisa saling berjualan menggunakan mata uang masing-masing.

Konferensi ini tidak diikuti Arab Saudi, yang menyebutnya bisa melemahkan Organisasi Kerja Sama Islam atau OIC, yang berbasis di Saudi.

OIC mewakili 57 negara dengan mayoritas Muslim. Sedangkan Malaysia mengatakan semua negara OIC diundang dalam konferensi ini. Ada sekitar 20 negara yang mengirim perwakilan.

Konferensi ini berlangsung selama empat hari dan tidak mengeluarkan pernyataan bersama. Sejumlah isu yang dibahas adalah Palestina, Kashmir, dan Rohingya serta Uighur di Cina.

Mahathir juga menyebut ada keprihatinan warga Muslim di negara berpenduduk mayoritas non-Muslim terpaksa melakukan asimilasi.

“Kami mendukung integrasi tapi asimilasi hingga meninggalkan agama tidak bisa diterima,” kata Mahathir.

Mahathir juga menyoroti isu Uighur di Cina. “Kita harus dengar penjelasan negara, kita harus dengar penjelasan rakyat yang mengeluh sehingga adil,” kata dia.

Channel News Asia melansir Mahathir meminta negara-negara dengan populasi Muslim agar menentang intervensi yang dilakukan negara lain terhadap urusan domestiknya.

“Semua kekuatan besar ingin mempengaruhi apa yang terjadi di negara kita. Kita harus melawannya. Jika kita ingin melawannya, kita harus kuat dan independen,” kata Mahathir.

Berita terkait

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

1 hari lalu

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

Atlet sepak bola Malaysia yang menjadi korban serangan air keras, Faisal Halim, berada dalam kondisi kritis.

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

1 hari lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

1 hari lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

1 hari lalu

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

Berikut ini daftar negara di Asia Tenggara dengan gaji tertinggi. Indonesia memiliki rata-rata upah sebesar Rp5 juta. Ini informasinya.

Baca Selengkapnya

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

2 hari lalu

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada 1967. Ini lima negara pendiri ASEAN serta tokohnya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

3 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

3 hari lalu

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

4 hari lalu

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

Microsoft juga akan bekerja sama dengan pemerintah Malaysia untuk mendirikan Pusat Keunggulan AI Nasional dan meningkatkan kemampuan keamanan siber.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

6 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya