Najib Sumpah di Depan Masjid Tak Terlibat Pembunuhan Altantuya

Minggu, 22 Desember 2019 05:30 WIB

Mantan Perdana menteri Malaysia, Najib Razak, bersumpah di depan masjid di Kuala Lumpur kalau dia tidak memerintahkan pembunuhan model asal Mongolia Altantuya Shaariibuu. Sumber: AFP/Mohd RASFAN/channelnewsasia.com

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak pada Jumat, 20 Desember 2019 mengucap sumpah di depan masjid sebuah masjid di Ibu Kota Kuala Lumpur, bahwa dia tidak memerintahkan pembunuhan terhadap model asal Mongolia, Altantuya Shaariibuu, 29 tahun.

Sumpah di depan masjid itu dilakukan Najib setelah mantan ajudannya menudingnya telah memberikan perintah untuk menghabisi nyawa Altantuya. Peristiwa pembunuhan itu terjadi pada 2006, dimana Altantuya ditembak mati dan jasadnya diledakkan oleh granat.

Najib Razak, mantan Perdana Menteri Malaysia bersumpah di depan sebuah masjid di Kuala Lumpur kalau dia tidak memerintahkan pembunuhan model asal Mongolia. Sumber: Skystatement

Kematian Altantuya diduga terkait sebuah skandal dugaan suap kesepakatan pembelian kapal selam dari Prancis, dimana Altantuya berperan sebagai penterjemah.

Advertising
Advertising

Dikutip dari channelnewsasia.com, Najib mengucapkan sumpah bantahan yang diarahkan padanya dihadapan sekitar seribu orang yang mengerumuninya. Najib mengucapkan sumpah secara Islam bahwa dia menyangkal telah memberikan perintah pembunuhan. Saat mengucapkan sumpah itu, Najib mengepalkan tangannya ke udara.

“Saya berdiri di atas kebenaran, saya hanya takut kepada Allah,” kata Najib, dalam sumpahnya, didampingi istrinya Rosmah.

Otoritas Malaysia membuka kembali kasus pembunuhan terhadap Altantuya pada 2018 atau setelah Najib kehilangan jabatannya sebagai orang nomor satu di Malaysia. Dua mantan ajudan Najib sudah divonis hukuman gantung atas kasus ini.

Satu dari ajudan itu adalah Azilah Hadri, yang mengklaim Najib sudah memerintahkannya menembak mati Altantuya. Sedangkan satu ajudan Najib lainnya dalam kasus ini, Sirul Azhar Umar, sudah melarikan diri ke Australia.

Berita terkait

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

16 jam lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

22 jam lalu

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

Irwan, tersangka pembunuhan pengusaha kerajinan tembaga di Boyolali terlibat hubungan sesama jenis. Irwan murka karena tak dituruti minta Rp 500 ribu.

Baca Selengkapnya

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

1 hari lalu

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

Atlet sepak bola Malaysia yang menjadi korban serangan air keras, Faisal Halim, berada dalam kondisi kritis.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

1 hari lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

1 hari lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

1 hari lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

1 hari lalu

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

Berikut ini daftar negara di Asia Tenggara dengan gaji tertinggi. Indonesia memiliki rata-rata upah sebesar Rp5 juta. Ini informasinya.

Baca Selengkapnya

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

1 hari lalu

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

1 hari lalu

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.

Baca Selengkapnya

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

2 hari lalu

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada 1967. Ini lima negara pendiri ASEAN serta tokohnya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya