TEMPO.CO, Kuala Lumpur – Dewan Kota Kuala Lumpur, Malaysia, memerintahkan penurunan papan iklan elektronik yang menampilkan layanan situs kencan online Sugabook.

Dewan Kota menilai electronic billboard yang terpasang di area Bangsa dan Mont Kiara dan fotonya tersebar online telah menyajikan hal yang cabul dan sensitif bagi publik.

“Konten iklan Sugabook yang ditampilkan papan iklan itu tidak mendapatkan persetujuan dari Dewan Kota,” begitu dilansir Malaysia Kini pada Rabu, 18 Desember 2019.

Dewan Kota menilai konten iklan itu bersifat sensitif karena bertolak belakang dengan norma masyarakat Malaysia. “Operator harus segera mencopot iklan itu,” kata Dewan Kota.

Menurut anggota parlemen Fahmi Fadzil, papan iklan itu telah dicopot kemarin malam. Dia telah mengontak Dewan Kota setelah melihat iklan itu terpasang di area Bangsar.

Secara terpisah, pendiri dan CEO Sugabook, Darren Chan, mengatakan seruan agar aplikasinya dilarang beredar di Malaysia sebagai tidak adil.

Dia beralasan iklan billboard itu dipasang untuk memberdayakan perempuan sehingga bisa memilih pasangan yang dinilai cocok. “Pemberdayaan perempuan ini untuk meningkatkan kapasistas mereka agar bisa memilih secara bebas,” kata dia seperti dilansir NST.