Perusahaan Irlandia Gugat Boeing dan Batalkan Pesanan 22 Pesawat

Kamis, 19 Desember 2019 20:00 WIB

Seorang pekerja berjalan melewati pesawat Boeing 737 Max yang diparkir di tempat penyimpanan di fasilitas produksi Boeing 737 Max di Renton, Washington, AS 16 Desember 2019.[REUTERS / Lindsey Wasson]

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan asal Irlandia yang menjual dan menyewakan pesawat, menggugat Boeing setelah membatalkan produksi Boeing 737 Max.

Sebuah perusahaan Irlandia yang menjual dan menyewakan pesawat terbang telah mengajukan tuntutan hukum untuk membatalkan pesanan 22 pesawat Boeing 737 Max dan mengumpulkan setidaknya US$ 185 juta atau Rp 2,6 triliun sebagai ganti rugi.

Perusahaan Timaero, mengajukan gugatan dalam dokumen yang diajukan Selasa di pengadilan distrik AS bahwa Boeing (BA) telah bertindak curang dalam menjual pesawat yang bermasalah, seperti dikutip dari CNN, 19 Desember 2019. Timaero juga ingin membatalkan pesanan 22 pesawat Boeing 737 Max dan menuntut ganti rugi US$ 185 juta.

"Boeing telah sengaja dan tahu telah gagal mengungkapkan masalah keamanan yang terkait dengan desain 737 Max," kata perusahaan itu.

Pada Agustus kemarin gugatan serupa juga diajukan oleh perusahaan penyewaan pesawat Rusia, Avia, yang ingin membatalkan pesanan 35 pesawat.

Advertising
Advertising

Sementara Kementerian Perhubungan RI tetap membuka kesempatan bagi pesawat Boeing 737 MAX untuk bisa dioperasikan kembali. Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Polana B. Pramesti mengatakan kepada Tempo, stop produksi 737 Max merupakan keputusan pihak Boeing.

Gugatan Timaero adalah pukulan baru bagi Boeing, yang awal pekan ini mengatakan akan menghentikan sementara produksi 737 Max pada Januari.

Boeing telah menyiapkan US$ 5 miliar atau Rp 70 triliun untuk mengkompensasi maskapai penerbangan yang terdampak grounding. Tetapi seorang analis memperkirakan perusahaan bisa rugi sekitar US$ 14 miliar.

Pesawat Boeing 737 Max 8 telah di-grounded sejak Maret setelah dua kecelakaan fatal, Lion Air dan Ethiopian Airlines, yang menewaskan 346 orang.

Pada hari Selasa, Boeing seharusnya telah mengirim empat pesawat 737 Max tetapi hanya dua yang diterima, kata Timaero.

"Penundaan ini, disebabkan oleh kelalaian Boeing sendiri dalam merancang pesawat dengan sistem kontrol penerbangan yang cacat, dan telah menyebabkan Timaero kehilangan pendapatan yang substansial," kata Timaero dalam gugatan.

Boeing telah menolak untuk mengembalikan pembayaran uang muka untuk pesawat, kata perusahaan. Boeing mengatakan sebagai tanggapan bahwa pihaknya tidak akan mengomentari gugatan.

Berita terkait

Kompensasi Apa yang Didapat Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Penerbangan Pesawat?

7 jam lalu

Kompensasi Apa yang Didapat Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Penerbangan Pesawat?

Penumpang memiliki hak mendapat kompensasi dari maskapai jika terjadi keterlambatan penerbangan pesawat.

Baca Selengkapnya

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

1 hari lalu

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

Tak semua maskapai penerbangan membolehkan penumpang bawa hewan peliharaan, pastikan tahu berikut sebelum beli tiket.

Baca Selengkapnya

Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

1 hari lalu

Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

Bark Air merupakan layanan perjalanan udara pertama yang memungkinkan anjing menikmati penerbangan kelas satu.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

4 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

5 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Pramugari dan Pilot Tidur saat Penerbangan Jarak Jauh?

5 hari lalu

Bagaimana Pramugari dan Pilot Tidur saat Penerbangan Jarak Jauh?

Penerbangan jarak jauh butuh awak kabin yang lebih banyak karena pramugari dan pilot punya waktu istirahat.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

5 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Pesawat Komersial Terbang di Ketinggian 35.000 Kaki

5 hari lalu

Alasan Mengapa Pesawat Komersial Terbang di Ketinggian 35.000 Kaki

Ketinggian jelajah pesawat komersial biasanya berkisar antara 30.000 dan 42.000 kaki. Perbedaan itu tergantung jenis pesawat dan arah penerbangan.

Baca Selengkapnya

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

6 hari lalu

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

Rencana pemerintah memberlakukan penarikan iuran pariwisata di tiket pesawat dinilai berpotensi melanggar undang-undang.

Baca Selengkapnya

8 Cara Mencegah Jet Lag ala Pramugari setelah Penerbangan Jarak Jauh

6 hari lalu

8 Cara Mencegah Jet Lag ala Pramugari setelah Penerbangan Jarak Jauh

Pramugari dan pakar perjalanan berbagi cara mencegah jet lag setelah penerbangan jarak jauh, dari mengatur waktu sampai jalan-jalan sore hari.

Baca Selengkapnya