Unjuk Rasa Mendukung Pemakzulan Donald Trump

Rabu, 18 Desember 2019 17:07 WIB

Unjuk rasa mendukung pemazulan terhadap Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Sumber: Kamil Krzaczynski/Reuters/aljazeera.com

TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan orang di penjuru Amerika Serikat melakukan unjuk rasa pada malam DPR bersiap melakukan pemungutan suara apakah akan melanjutkan proses memakzulkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump atau tidak. Trump diduga telah menyalah gunakan kekuasaan dan menghalang-halangi Kongres yang akan menyelidiki kasusnya.

Dikutip dari aljazeera.com, unjuk rasa terjadi mulai dari Kota Washington, DC, sampai New York, St Paul, Minnesota, Phoenix, Arizona. Para demonstran itu menuntut agar Trump dimakzulkan saja terkait tuduhan telah membuat kesepakatan dengan Ukraina.

“Tidak ada orang yang kebal hukum. Kami sudah melalui ini semua, masyarakat Amerika tidak membutuhkan seorang raja,” demikian bunyi salah satu spanduk yang dibawa demonstran di Chicago.

Unjuk rasa mendukung pemakzulan terhadap Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Sumber: Bebeto Matthews/AP Photo/aljazeera.com

Advertising
Advertising

Unjuk rasa ini dilakukan bersamaan dengan persiapan DPR Amerika Serikat yang akan melakukan pemungutan suara pada Rabu, 18 Desember 2019, waktu setempat. Dua tuntutan DPR untuk permohonan pemakzulan sudah diloloskan sebelumnya dan langkah selanjutnya akan dilakukan pemungutan suara untuk langkah lebih lanjut.

Untuk bisa meloloskan permohonan pemakzulan Trump ke proses selanjutnya, dibutuhkan persetujuan suara mayoritas dari 435 kursi DPR.

DPR Amerika Serikat dikuasai oleh Partai Demokrat, sedangkan Presiden Trump berasal dari Partai Republik. Politikus Partai Demokrat menuding Trump menekan Ukraina agar melakukan investigasi terhadap rivalnya politiknya di pemilu presiden 2020, Joe Biden.

Politikus Partai Demokrat juga menuding Presiden Trump menghalang-halangi investigasi dengan menolak memenuhi surat panggilan terkait penyelidikan pada kasus yang menggiring pada terbitnya permohonan pemakzulan. Trump menyangkal telah melakukan kesalahan.

Berita terkait

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

4 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

5 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

6 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

7 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

8 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

8 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

9 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

13 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

14 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya