Amerika Usir Dua Diplomat CIna, Terkait Dugaan Intelijen

Reporter

TEMPO

Editor

Budi Riza

Senin, 16 Desember 2019 13:19 WIB

Pentagon di Washington. REUTERS/Yuri Gripas

TEMPO.CO, Washington – Pemerintah Amerika Serikat mengusir dua diplomat dari kantor Kedutaan Besar Cina pada September 2019.

Ini terjadi karena mereka mengendarai mobil mendekati sebuah markas militer penting di negara bagian Virginia.

New York Times melansir sejumlah pejabat mengatakan ini merupakan pertama kalinya dalam lebih dari 30 tahun AS mengusir diplomat Cina terkait dugaan espionase.

“Salah satu diplomat itu diduga merupakan seorang petugas intelijen yang sedang menyamar,” begitu dilansir New York Times dan dikutip Channel News Asia pada Ahad, 15 Desember 2019.

Insiden pengusiran ini terjadi secara diam-diam sehingga baru diketahui media pasca terjadinya kesepakatan dagang tahap pertama AS dan Cina pada pekan lalu.

Advertising
Advertising

Kesepakatan dagang ini, seperti dilansir Reuters, berhasil menurunkan ketegangan kedua negara dan menunda pengenaan kenaikan tarif impor oleh AS dan Cina.

Kedua diplomat Cina tadi, yang ditemani istri masing-masing, mengendarai mobil mendekati pos pemeriksaan di sebuah instalasi militer sensitif dekat Norfolk, Virginia. Instalasi ini menampung operasi pasukan khusus.

Petugas mengatakan kedua diplomat itu tidak menunjukkan izin sehingga diarahkan untuk segera berbalik ke luar dari pintu gerbang.

Namun, kedua diplomat itu melanjutkan mendekati markas, menghindari kejaran pasukan penjaga sehingga mobil mereka terhadang mobil pemadam kebakaran.

Diplomat itu mengatakan kurang memahami instruksi dari petugas penjaga. Namun, penjaga mengaku tidak yakin dengan penjelasan keduanya.

Kedua diplomat itu diusir dari Amerika pada musim gugur ini. Baik AS dan Cina tidak mengumumkan insiden ini ke publik. Beijing juga tidak merespon tindakan ini dengan balasan pengusiran diplomat.

Berita terkait

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

7 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

15 jam lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

16 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

19 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

19 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

20 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

2 hari lalu

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

Dalam rangka perayaan 75 tahun hubungan diplomatik AS-Indonesia diselenggarakan acara perdana "Diplomats Go to Campus" di Surabaya dan Malang

Baca Selengkapnya