Amerika dan Cina Sepakati Lima Poin Dagang

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Minggu, 15 Desember 2019 12:01 WIB

Uang Dolar Amerika dan Yuan. Xaume Olleros/Bloomberg via Getty Images

TEMPO.CO, Washington – Perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina mereda setelah tercapai kesepakatan dagang pada Jumat, 13 Desember 2019. Ini tercapai setelah kedua negara terlihat perang dagang yang dimulai pada Juli 2018.

Berikut ini sejumlah poin kesepakatan yang dicapai Amerika dan Cina seperti dilansir Channel News Asia.

  1. Kesepakatan Prinsip

Kedua ekonomi terbesar dunia ini terlibat dalam perang dagang yang melibatkan nilai perdagangan sekitar US$730 miliar baik ekspor dan impor per tahun atau sekitar Rp10.2 ribu triliun.

Kesepakatan ini akan ditandatangani pada Januari 2020 setelah melewati kajian hukum. Kedua negara juga akan memastikan naskah bahasa Inggris dan Cina mengenai perjanjian dagang ini memiliki kesamaan.

Wakil Menteri Perdagangan Cina, Wang Shouwen, mengatakan kedua pihak akan bekerja keras untuk menyelesaikan kajian hukum dan translasi naskah kesepakatan ini.

Advertising
Advertising

2. Cakupan Perjanjian

Kesepakatan dagang kedua negara mencakup perlindungan hak kekayaan intelektual, jual beli makanan dan produk pertanian, layanan keuangan, pertukaran mata uang, dan ketentuan resolusi jika terjadi sengketa.

“Hal penting adalah kesepakatan ini mencakup sistem resolusi yang kuat untuk memastikan implementasi yang efektif dan penegakannya,” kata Robert Lighthizer, US Trade Representative.

3. Layanan Keuangan

Pejabat Amerika mengatakan kesepakatan dagang ini mencakup akses perusahaan AS ke industri keuangan CIna. Ini seperti perbankan, asuransi, sekuritas, dan layanan pemeringkat kredit.

Ini menjawab keluhan lama Amerika soal adanya hambatan investasi, batasan ekuitas asing dan peraturan yang diskriminatif. Ini akan meningkatkan impor keuangan dari AS oleh Cina.

4. Agrikultur

Trump telah menjanjikan kesepakatan dagang dengan Cina akan mencakup pembelian besar-besaran produk pertanian dari AS. Dia memperkirakan Cina akan membeli sekitar US$50 miliar atau sekitar Rp700 triliun.

Pada saat yang sama, pejabat AS mengatakan Cina siap meningkatkan impor sekitar US$200 miliar atau sekitar Rp2.8 triliun di semua sektor seperti energi dan manufaktur dalam dua tahun.

5. Tarif

AS bakal membatalkan tarif 15 persen yang akan berlaku pada Ahad ini untuk sekitar US$160 miliar atau sekitar Rp2.300 ribu triliun. Ini berupa produk elektronik seperti ponsel dan komputer atau PC.

Amerika juga membatalkan pengenaan tarif 15 persen untuk impor senilai US$120 miliar atau sekitar Rp1.700 triliun, yang telah diberlakukan pada 1 September 2019., untuk produk pakaian jadi.

Berita terkait

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

6 jam lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

7 jam lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

11 jam lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

13 jam lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

22 jam lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

1 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

2 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya