Sebagian Uang Donasi Digunakan Vatikan untuk Tutup Defisit?
Reporter
Non Koresponden
Editor
Suci Sekarwati
Sabtu, 14 Desember 2019 16:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Laporan Wall Street Journal pada Rabu, 11 Desember 2019, menyebut dari total uang donasi ke Gereja Katholik Roma sebagian digunakan untuk menutupi defisit Vatikan. Dalam iklan donasi Gereja Katholik Roma disebutkan sumbangan untuk membantu fakir miskin dan mereka yang kesusahan.
Dikutip dari cnbc.com, sekitar dua per tiga dari sisa uang sumbangan permohonan amal tahunan Paus Francis atau yang disebut Peter's Pence sebesar US$ 55 juta atau Rp 768 miliar, digunakan untuk mengisi defisit anggaran administrasi Vatikan. Pemberitaan Wall Street Journal itu mengutip sumber yang mengurusi pengeluaran Vatikan.
Diwartakan pula, penggunaan Peter's Pence untuk menambal anggaran pengeluaran telah memicu kekhawatiran diantara pemimpin Gereja Katholik Roma yang waswas keimanan sedang disesatkan dengan penggunaan uang donasi itu, yang bisa menciderai kredibilitas manajemen keuangan Vatikan di bawah kepemimpinan Paus Fransiskus.
Juru bicara Vatikan di PBB belum mau berkomentar soal ini. Dalam pemberitaan Wall Street Journal ditegaskan di bawah undang-undang gereja, seorang paus boleh menggunakan Peter’s Pence dalam bentuk apapun untuk melayani kepentingan tugas paus.
Sumber yang tahu seluk-beluk penggunaan dana tersebut kepada Wall Street Journal mengatakan aset-aset Peter’s Pence sudah menyusut sejak Paus Fransiskus menjadi Paus pada 2013. Penyusutan itu dari US$ 775 juta menjadi US$ 665 juta.
Sedangkan Vatikan pada 2018 menyebut defisit anggaran naik dua kali lipat menjadi lebih dari US$ 76 juta. Pada November 2019, Paus Fransiskus sudah mengganti Kepala Keuangan Vatikan yang diduga terlibat skandal keuangan, diantaranya investasi di sebuah perumahan di London, Inggris.