Militer AS Uji Coba Rudal Jelajah yang Dilarang Perjanjian INF

Jumat, 13 Desember 2019 19:00 WIB

Angkatan Udara AS melakukan tes peluncuran pada Kamis dari landasan statis, yang mengikuti tes Angkatan Laut Agustus dari peluncur darat.[Defense One]

TEMPO.CO, Jakarta - Militer AS menguji rudal jelajah konvensional yang sebelumnya dilarang dalam perjanjian pembatasan senjata nuklir (Intermediate Range Nuclear Forces Treaty) pada Kamis.

"Departemen Pertahanan melakukan uji terbang rudal balistik darat yang dikonfigurasikan secara konvensional sekitar pukul 8:30 pagi Waktu Pasifik, hari ini, 12 Desember 2019, dari Pangkalan Angkatan Udara Vandenberg, California," kata juru bicara Pentagon Letnan Kolonel Robert Carver, dikutip dari CNN, 13 Desember 2019.

Tes itu dilakukan hanya dua hari setelah Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengunjungi Washington untuk mengadakan pembicaraan dengan Presiden Donald Trump dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo. Selama kunjungan itu, Lavrov mengkritik keputusan AS untuk meninggalkan Perjanjian INF dan mendesak Washington untuk memperbarui Perjanjian START, pakta pengendalian senjata nuklir terakhir yang tersisa antara Rusia dan Amerika Serikat.

Carver mengatakan bahwa rudal yang diuji pada hari Kamis berakhir di laut terbuka setelah terbang 500 kilometer. Data dan tinjauan yang dikumpulkan dari pengujian ini akan menginformasikan pengembangan kemampuan jarak menengah di masa depan kepada Departemen Pertahanan.

Advertising
Advertising

Perjanjian INF 1987 melarang rudal balistik darat, rudal jelajah dan peluncur rudal dengan jangkauan 500 hingga 1.000 kilometer, tetapi AS dan NATO telah lama menuduh Rusia menguji dan mengoperasikan rudal yang melanggar pakta.

Ini adalah tes kedua dari rudal darat berbasis jarak menengah oleh AS sejak meninggalkan Perjanjian INF. Militer AS meluncurkan rudal jelajah darat pada Agustus yang juga akan dilarang.

AS dan sekutu-sekutu NATO-nya mengatakan bahwa Moskow telah mengirim rudal seperti itu, SSC-8/9M729. Rusia membantah mengerahkan rudal dan menyalahkan AS atas matinya perjanjian itu.

"Kami telah mengarahkan perhatian para mitra kami pada konsekuensi negatif dari langkah AS keluar dari Perjanjian INF," kata Lavrov Selasa saat konferensi pers dengan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo di Washington.

Lavrov mengatakan Rusia mengumumkan moratorium unilateral untuk menempatkan rudal seperti itu dan tidak akan dikerahkan sampai pada titik di mana sistem yang sama muncul, yakni sistem Amerika.

Cina, yang bukan merupakan pihak dalam Perjanjian INF, juga mengerahkan sejumlah besar rudal jarak menengah.

Ditanya pada hari Kamis apakah tes berarti bahwa AS akan mengerahkan rudal jarak menengah, Menteri Pertahanan Mark Esper mengatakan AS akan mengembangkan rudal jika diperlukan dan akan bekerja sama serta berkonsultasi dengan sekutu di Eropa, Asia dan di tempat lain sehubungan dengan kemungkinan penyebaran.

Tetapi ada juga kekhawatiran bahwa sekutu-sekutu Eropa dan Asia Amerika tidak akan bersedia menjadi tuan rumah rudal jarak menengah jika AS berusaha mengerahkan rudal tersebut untuk melawan penyebaran rudal Rusia atau Cina.

Berita terkait

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

2 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

21 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

25 hari lalu

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

Iran meluncurkan 320 hingga 350 senjata yang membawa bahan peledak seberat total 85 ton ke Israel pada Sabtu dinihari, 13 April 2024.

Baca Selengkapnya

Persenjataan Komplet Militer Iran, Punya Rudal Balistik hingga Drone Tempur

26 hari lalu

Persenjataan Komplet Militer Iran, Punya Rudal Balistik hingga Drone Tempur

Iran belum memperlihat semua senjata tempur udaranya ketika membalas serangan Israel. Apa saja alat tempur canggih Iran?

Baca Selengkapnya

Ali Khamenei Perintahkan Pasukan Iran Pelajari Taktik Musuh

26 hari lalu

Ali Khamenei Perintahkan Pasukan Iran Pelajari Taktik Musuh

Pemimpin tertinggi Iran Ali Khamenei meminta tentara mempelajari taktik musuh. Pernyataan itu tak lama setelah serangan Israel ke Iran.

Baca Selengkapnya

Profil Rudal Rampage Israel untuk Serang Iran, Buatan Lokal yang Bisa Hindari Sistem Pertahanan

28 hari lalu

Profil Rudal Rampage Israel untuk Serang Iran, Buatan Lokal yang Bisa Hindari Sistem Pertahanan

Senjata yang digunakan dalam serangan Israel terhadap Iran pada pekan lalu adalah rudal udara-ke-permukaan canggih buatan lokal bernama "The Rampage"

Baca Selengkapnya

Dugaan Serangan Israel di Isfahan, Iran: Hanya Burung Kecil

30 hari lalu

Dugaan Serangan Israel di Isfahan, Iran: Hanya Burung Kecil

Militer Iran memastikan bahwa suara ledakan yang terdengar di Kota Isfahan bukan serangan peluru kendali Israel tapi suara sistem pertahanan udara.

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

30 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya

Hizbullah Serang Israel

31 hari lalu

Hizbullah Serang Israel

Hizbullah di Lebanon pada Rabu, 17 April 2024, mengkonfirmasi telah menembakkan sejumlah rudal dan drone ke sebuah fasilitas militer di utara Israel.

Baca Selengkapnya

Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

32 hari lalu

Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

Menteri Luar Negeri Inggris mengatakan Israel "jelas" telah memutuskan untuk membalas serangan rudal dan drone Iran.

Baca Selengkapnya