Amerika Perketat Seleksi Pasca-Penembakan oleh Tentara Saudi

Sabtu, 7 Desember 2019 15:00 WIB

Anggota militer Angkatan Udara Arab Saudi diduga menjadi tersangka penembakan di pangkalan udara Angkatan Laut Pensacola di Florida, Amerika Serikat. Sumber: Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat kembali dikejutkan dengan peristiwa penembakan massal yang terjadi pada Jumat, 6 Desember 2019 waktu setempat. Pelaku penembakan seorang anggota militer Arab Saudi yang sedang melakukan pelatihan militer di pangkalan udara Angkatan Laut Pensacola, Florida, Amerika Serikat.

Dikutip dari reuters.com, pelaku penembakan bernama Mohammed Saeed Alshamrani, yang berpangkat letnan dua. Keterangan pers yang disampaikan Angkatan Laut Amerika Serikat menjelaskan ada 18 penerbang dan dua awak pesawat dari Angkatan Laut Kerajaan Arab Saudi yang melakukan pelatihan di Angkatan Laut Amerika Serikat, termasuk di area Pensacola. Masih diselidiki apakah pelaku penembakan bagian dari rombongan itu.

Rombongan dari Kerajaan Arab Saudi itu datang ke Amerika Serikat melalui sebuah program yang menawarkan pelatihan bagi para sekutu Negara Abang Sam. Timothy Kinsella, Komandan Pensacola menjelaskan ratusan peserta asing sedang mengikuti program ini saat insiden penembakan terjadi.

Sebuah sumber menjelaskan Angkatan Udara Arab Saudi yang mengikuti program ini harus menjalani proses seleksi. Seleksi yang ketat tahap selanjutnya dilakukan oleh pemerintah Amerika Serikat. Personel yang terpilih mengikuti program ini disebut sumber itu, biasanya berasal dari kalangan keluarga terpandang, dimana militer Arab Saudi yang memilih siapa-siapa yang boleh mengikuti proses seleksi ini.

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Mark Esper mengatakan pihaknya ingin melihat apakah pemeriksaan yang dilakukan pihaknya terhadap militer asing sudah memadai.

Advertising
Advertising

“Saya ingin memastikan kalau kami melakukan dengan baik terhadap prosedur dan apakah yang kami lakukan ini sudah cukup? Kami akan melakukan pemeriksaan menyeluruh pada setiap orang yang datang untuk memastikan kehidupan mereka normal dan kesehatan mental mereka memadai,” kata Esper.

Empat orang dinyatakan tewas dan total delapan orang dilarikan ke Rumah Sakit Baptist akibat penembakan ini. Pelaku melepaskan tembakan membabi buta menggunakan sebuah pistol, sebelum akhirnya dia ditembak mati demi menghentikan aksinya.

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

20 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya