Israel Minta PBB Akui Yahudi Pengungsi, Tak Hanya Palestina

Rabu, 4 Desember 2019 21:30 WIB

Puluhan anak-anak Yahudi Ultra-Orthodoks melihat api unggun saat merayakan hari libur Lag Ba'Omer di Ashdod, Israel, 2 Mei 2018. Liburan Lag Ba'Omer menandai berakhirnya wabah yang telah menewaskan orang-orang Yahudi selama masa Romawi. AP

TEMPO.CO, Jakarta - Israel akan mengajukan resolusi ke PBB agar mengakui ratusan ribu Yahudi yang lari ke Arab dan negara Muslim lainnya sebagai pengungsi. PBB dikritik karena bersikap sepihak dengan hanya mengakui warga Palestina sebagai pengungsi.

Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon menyatakan rencana pengajuan resolusi di hadapan Sidang Umum PBB sebagaimana dilaporkan The Times of India, 3 Desember 2019.

"Kami tidak mendengar komunitas internasional bicara tentang mereka ketika mereka mendiskusikan pengungsi di konflik ini, mungkin karena hal itu sesuai dengan narasi Palestina," kata Danon.

Dia tidak merinci resolusi yang dirancangnya. Diplomat senior Israel itu hanya mengatakan resolusi PBB akan mengakui kesalahan yang dilakukan kepada orang Yahudi dan memperbaiki ketidakadilan yang mereka derita.

Danon mengeluarkan pernyataan itu ketika Majelis PBB menimbang rencana resolusi yang mengulangi daftar posisi lama isu Palestina-Israel.

Advertising
Advertising

Resolusi itu diusulkan mencakup seruan untuk bantuan kemanusiaan dan ekonomi berkelanjutan Palestina dan menghentikan pemukiman Israel di wilayah yang direbut dalam Perang Enam Hari tahun 1967.

Adapun Amerika Serikat baru-baru ini menyatakan tidak lagi percaya bahwa pemukiman Israel di wilayah Palestina sebagai melanggar hukum internasional.

Danon menjelaskan, sekitar 850 ribu Yahudi dipaksa keluar dari Irak, Mesir, Maroko, Iran dan banyak negara lainnya dalam abad 20 ini setelah bertahan dari tindak kekerasan dan persekusi.

Sementara sekitar 700 ribu warga Palestina melarikan diri atau terusir dari rumah mereka selama perang. PBB masih membantu mereka dan keturunan mereka yang jumlahnya berkisar 5,5 juta jiwa. Mereka tinggal di Tepi Barat, Jalur Gaza, Yordania, Suriha, dan Lebanon.

Ratusan ribu Yahudi tinggal di pemukiman Tepi Barat dan Yerusalem Timur sejak perang 1967, wilayah yang dikuasai Israel dari Yordania pada tahun 1967 dan kemudian diklaim milik Palestina. Israel tidak mengakui Tepi Barat sebagai wilayah yang dicaplok, tapi mendapatkannya dari Yordania saat perang 1967, setelah 19 tahun di mana Amman tidak mencaplok wilayah itu dan tidak juga menyerahkannya ke Palestina.

Berita terkait

Hamas Soal Proposal Gencatan Senjata dari Israel: Tak Masalah

5 menit lalu

Hamas Soal Proposal Gencatan Senjata dari Israel: Tak Masalah

Sumber di Hamas mengatakan tak ada masalah dalam proposal gencatan senjata yang diajukan Israel.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

29 menit lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

57 menit lalu

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza

Baca Selengkapnya

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

59 menit lalu

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali "posisinya yang jelas" ketika Israel berencana menyerang Kota Rafah, wilayah paling selatan di Gaza

Baca Selengkapnya

Kehilangan Kedua Kaki karena Serangan Israel, Staf UNRWA ke Qatar untuk Perawatan

1 jam lalu

Kehilangan Kedua Kaki karena Serangan Israel, Staf UNRWA ke Qatar untuk Perawatan

Seorang staf UNRWA sekaligus jurnalis foto yang terluka parah dan kehilangan kedua kakinya akibat pengeboman Israel tiba di Qatar untuk perawatan

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

2 jam lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

4 jam lalu

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

Kapolda Papua Barat Irjen Johnny Eddizon Isir mengajak masyarakat Distrik Aifat, Maybrat, yang masih mengungsi kembali pulang

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

6 jam lalu

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

16 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

18 jam lalu

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

Naim berasal dari keluarga dokter dan dokter gigi. Dia hidup gelimang kebahagiaan, namun penjajahan Israel telah membuat hidupnya hampa.

Baca Selengkapnya