70 Tahun NATO, Sekjen Stoltenberg Sebut Hadapi Paradoks

Reporter

TEMPO

Editor

Budi Riza

Selasa, 3 Desember 2019 16:01 WIB

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg. REUTERS/Francois Lenoir

TEMPO.CO, London – Para pemimpin negara-negara anggota NATO bakal berkumpul di London barat laut pada Selasa, 3 Desember 2019, untuk memperingati 70 organisasi pakta pertahanan ini.

Namun masa depan North Atlantic Treaty Organization, yang disebut sebagai pakta pertahanan paling berhasil selama tujuh dekade ini, menjadi pertanyaan.

Ini karena ada sejumlah isu penting yang membuat relevansi NATO dipertanyakan. Misalnya, Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menyebut organisasi ini mati otak.

Lalu ada Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, yang justru membeli senjata Rusia berupa sistem anti-rudal S-400.

Dan ada Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang mempertanyakan prinsip pertahanan untuk membela Eropa.

Advertising
Advertising

“Pertanyaannya adalah saat kita merayakan 70 tahun, apakah kita sedang melambaikan tangan dalam perayaan atau rakyat berpikir kita sedang tenggelam,” kata seorang diplomat Eropa di NATO seperti dilansir Reuters pada Selasa, 3 Desember 2019.

Ratu Elizabeth II bakal menjadi tuan rumah menyambut para pemimpin di Istana Buckingham.

Namun, Inggris, yang merupakan salah satu pendukung kuat pakta pertahanan ini, justru sedang mengalami masalah terkait proses Brexit atau keluar dari Uni Eropa. Inggris juga bakal menggelar pemilu pada 12 Desember 2019, yang terkait dengan kepastian Brexit.

Namun, Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, berpendapat meskipun ada sejumlah pertengkaran yang menghiasi halaman utama media, persekutuan militer ini berada dalam kondisi sehat.

NATO, menurut Stoltenberg, telah melakukan tugas intinya membela Eropa menyusul aneksasi Rusia atas Crimea pada 2014.

“Kita berhadapan dengan paradoks,” kata Stoltenberg kepada Reuters. “Iya, kita mengalami sejumlah perbedaan. Tapi realitanya adalah kita melakukan lebih banyak secara bersama selama bertahun-tahun,” kata dia.

Eropa, Turki, dan Kanada bakal menyampaikan anggaran pertahanan sebensar US$400 miliar atau sekitar Rp5.600 triliun pada 2024.

Ini bertujuan untuk memenuhi permintaan Presiden Donald Trump, yang mengatakan sekutu AS ini perlu mengeluarkan dana pertahanan lebih banyak secara kolektif.

Aljazeera melansir Presiden AS, Donald Trump, pernah mengatakan,”Sejak saya jadi Presiden, jumlah sekutu NATO yang memenuhi kewajibannya telah lebih dari dua kali lipat.”

Para pemimpin juga setuju dengan anggaran baru 2021-2024 yang mengurangi kontribusi dana oleh AS. Mereka juga menyetujui strategi baru memonitor perkembangan aktivitas militer CIna untuk pertama kalinya.

NATO juga menyetujui luar angkasa sebagai area perang atau domain of warfare seperti halnya angkasa, darat, laut dan jaringan komputer.

Berita terkait

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

1 hari lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

2 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

2 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

4 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

4 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

4 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

5 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

5 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

6 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

6 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya