3 Ucapan Menyindir dan Menyerang Trump atas Pemakzulan Dirinya

Sabtu, 30 November 2019 12:24 WIB

Presiden AS Donald Trump didampingi istrinya, Melania memberikan pengampunan kepada kalkun dalam upacara Thanksgiving di Gedung Putih, Selasa, 26 November 2019. Pengampunan terhadap kalkun rutin diberikan seorang Presiden AS setiap tahunnya. REUTERS/Loren Elliott

TEMPO.CO, Jakarta - Ini 3 pernyataan presiden Donald Trump menghadapi pemakzulan dirinya yang diusulkan partai Demokrat.

1. Lelucon Kalkun di Thanksgiving.
Presiden Donald Trump menggunakan kekuasaan eksekutif yang dimilikinya untuk mengampuni kalkun bernama Butter dan Bread pada perayaan Thanksgiving.

Butter yang berarti mentega dan Bread yang merupakan kalkun lainnya dan bermakna roti, mendapat pengampunan. Sudah tradisi, di setiap perayaan Thanksgiving, presiden AS memberikan pengampunan.

2. Serang saksi.
Presiden Trump menyerang saksi dalam penyelidikan pemakzulan Kongres. Trump mengatakan ajudan Wakil Presiden Mike Pence adalah Never Trumper yang harus melakukan serangan presiden yang lebih baik.

Never Trumper adalah istilah gerakan media sosial anti Trump.

Advertising
Advertising

Di Twitter, Trump mencemooh Jennifer Williams, asisten kebijakan luar negeri untuk Mike Pence yang bersaksi awal November ini bahwa beberapa komentar Trump tentang panggilan telepon antara Trump dan presiden Ukraina.

"Beritahu Jennifer Williams, siapa pun itu, untuk membaca transkrip kedua dari panggilan presiden," tulis Trump di Twitter.

"Maka dia harus bertemu dengan Never Trumpers lain, yang aku tidak tahu & sebagian besar bahkan tidak pernah mendengarnya, & mencari serangan terhadap presiden yang lebih baik!"

Panggilan telepon presiden Trump pada 25 Juli lalu adalah inti dari penyelidikan pemakzulan yang dipimpin Demokrat di parlemen. Penyelidikan ini mengenai apakah presiden Republik menyalahgunakan kebijakan luar negeri AS untuk melemahkan mantan Wakil Presiden Demokrat Joe Bidden, salah satu pesaing utama Trump dalam pemilihan presiden 2020.

3. Mengutip pernyataan seorang pemimpin gereja yang memperingatkan pencopotan Trump akan menimbulkan luka pada negara.

Presiden Trump mengutip pernyataan seorang pendeta yang memperingatkan pencopotan dirinya akan menimbulkan luka seperti luka yang ditimbulkan akibat perang sipil.

"Saya ingin membuat prediksi pagi ini: jika Partai Demokrat sukses menggeser presiden dari jabatan, saya khawatir itu akan menyebabkan sebuah keretakan perang sipil pada negara ini, dimana negara ini tidak pernah mengalaminya," kata Robert Jeffress, televangelist, seperti dikutip dari rt.com, Senin, 30 September 2019.

Namun Trump melalui akun Twitter mengedit unggahan itu dengan menambahkan kata: partai Demokrat tidak akan pernah sukses memakzulkan dirinya.

Berita terkait

Terancam Masuk Penjara, Apa Dampaknya bagi Pencalonan Donald Trump?

1 hari lalu

Terancam Masuk Penjara, Apa Dampaknya bagi Pencalonan Donald Trump?

Jika Trump jadi dipenjara, Amerika bisa jadi akan menghadapi momen yang belum pernah terjadi: Seorang mantan presiden AS berada di balik jeruji besi.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

1 hari lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Sengketa Pileg, KPU Tegaskan Tak Ada Pengalihan Suara Demokrat ke PKB di Dapil Jateng 5

1 hari lalu

Sengketa Pileg, KPU Tegaskan Tak Ada Pengalihan Suara Demokrat ke PKB di Dapil Jateng 5

Kuasa hukum KPU mengatakan, berdasarkan analisis hasil pemilihan, tidak ada penambahan suara sebagaimana yang dituduhkan Pemohon.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024 Kota Semarang: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi, Demokrat Usung Yoyok Sukawi

1 hari lalu

Pilkada 2024 Kota Semarang: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi, Demokrat Usung Yoyok Sukawi

PKS dan Golkar Kota Semarang jajaki koalisi untuk memenuhi syarat 20 persen kursi legislatif guna mengusung calon di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok dan Anies Digadang-gadang Maju Lagi, Demokrat Berharap Pilkada Jakarta Tidak Panas Seperti Dulu

1 hari lalu

Ahok dan Anies Digadang-gadang Maju Lagi, Demokrat Berharap Pilkada Jakarta Tidak Panas Seperti Dulu

Demokrat tidak mempermasalahkan majunya kembali Anies Baswedan maupun Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Reaksi Internal KIM atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

1 hari lalu

Reaksi Internal KIM atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Gerindra menyatakan Prabowo sudah mendiskusikan pembentukan presidential club sejak bertahun-tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Respons Kubu Prabowo-Gibran atas Pesan Luhut agar Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

2 hari lalu

Respons Kubu Prabowo-Gibran atas Pesan Luhut agar Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

Gibran mengaku tak tahu siapa yang dimaksud Luhut soal orang toxic yang jangan dibawa ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

2 hari lalu

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

Gerindra sebelumnya sudah berkomunikasi dengan Demokrat untuk Pilkada Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

2 hari lalu

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

Partai Demokrat dan Partai Gerindra respons begini soal Luhut yang meminta Prabowo untuk tidak membawa 'orang toxic' ke kabinetnya.

Baca Selengkapnya

KPU Bantah Gugatan Demokrat di Sengketa Pileg Banten: Perolehan Suara Versi Pemohon Tidak Benar

2 hari lalu

KPU Bantah Gugatan Demokrat di Sengketa Pileg Banten: Perolehan Suara Versi Pemohon Tidak Benar

KPU membantah gugatan Partai Demokrat pada perkara Nomor 183-01-14-16/PHPU.DPR-DPRD-XXII/2024 dalam sidang sengketa Pileg

Baca Selengkapnya