Ratusan Mahasiswa Harvard Bubar Saat Kuliah Umum Konjen Israel

Senin, 18 November 2019 08:30 WIB

100 lebih mahasiswa Harvard University, walk out saat kuliah umum Konjen Israel untuk New York Dani Dayan di Harvard Law School, 13 November 2019.[Twitter Alexandra Halab/@iskandrah]

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan mahasiswa Harvard University bubar ketika Konsulat Jenderal Israel hendak memberi kuliah umum di Harvard Law School, New York.

Menurut Middle East Monitor, 15 November 2019, Konjen Israel untuk New York Dani Dayan hendak memberikan kuliah umum kepada ratusan mahasiswa pada Rabu kemarin. Ketika Dayan akan memulai ceramahnya tentang "Strategi Hukum Permukiman Israel" di Palestina yang diduduki, mahasiswa yang telah memenuhi ruang kuliah berdiri mengangkat plakat bertuliskan "Permukiman adalah kejahatan perang" dan berjalan keluar dari ruangan.

Aksi walk out mahasiswa disambut Dayan dengan gumam, "Aku ingat melakukan ini di TK", ketika auditorium itu sudah kosong. Dia kemudian dibiarkan melanjutkan pidatonya kepada beberapa hadirin yang masih tinggal.

Petugas keamanan kampus memindahkan para pengunjuk rasa lainnya dan ceramah berlangsung sesuai rencana.

Advertising
Advertising

"Dalam perjalanan kembali ke New York, saya berpikir: Mengapa mereka begitu bahagia? Sekelompok pecundang gemetar ketakutan akan komite disiplin universitas," balas Dayan menanggapi aksi tersebut, seperti dikutip dari Arutz Sheva.

"Jadi, bukannya berkonfrontasi dengan saya, mereka malah diam-diam meninggalkan aula dan membiarkanku berbicara dengan bebas. Itu membuat saya optimis. Mereka yang takut tidak percaya," lanjutnya.

Dayan menyebut para mahasiswa pengunjuk rasa sekelompok pecundang dalam sebuah tweet setelah ceramah, seperti dilaporkan Arab News.

"Saya kecewa bahwa Harvard Law School akan membiarkan propaganda semacam ini demi proyek kolonial untuk akumulasi dengan perampasan dibingkai sebagai (tindakan) legal," kata seorang mahasiswa yang memprotes dikutip oleh Komite Solidaritas Palestina Harvard College (HCPSC).

"Ini tidak hanya melibatkan tetapi juga tidak jujur," tambah mahasiswa itu.

"Mari kita perjelas, ada konsensus di antara komunitas internasional bahwa permukiman Israel ilegal menurut hukum internasional dan pelanggaran terhadap Konvensi Jenewa Keempat," kata mahasiswa yang dikutip oleh HCPSC.

Dani Dayan adalah penasihat utama untuk pendirian dan pemeliharaan permukiman Israel di Tepi Barat yang diduduki. Dia menjabat sebagai Ketua Dewan Yesha, sebuah aliansi permukiman ilegal Israel, dari 2007 hingga 2013. Dia kemudian ditunjuk sebagai Kepala Utusan Asing Dewan, satu-satunya perwakilan resmi dari gerakan penyelesaian ilegal Israel untuk komunitas internasional.

Berita terkait

5 Fakta dari KTT OKI di Gambia, Menlu Retno: OKI Harus Dorong Gencatan Senjata Israel Hamas

4 jam lalu

5 Fakta dari KTT OKI di Gambia, Menlu Retno: OKI Harus Dorong Gencatan Senjata Israel Hamas

Yang mencuat di KTT OKI di Gambia, mulai dari seruan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi soal Palestina dan negara islam lainnya

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

4 jam lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

6 jam lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

6 jam lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

7 jam lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

7 jam lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya

Profil Gustavo Petro, Presiden Kolombia Tegas Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

7 jam lalu

Profil Gustavo Petro, Presiden Kolombia Tegas Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

Gustavo Petro, Presiden Kolombia ini menyatakan sikap negaranya memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel karena genosida di Gaza Palestina.

Baca Selengkapnya

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

8 jam lalu

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina

Baca Selengkapnya

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

8 jam lalu

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

Militer Israel mengambil kendali atas perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir

Baca Selengkapnya

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

8 jam lalu

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Menlu Belgia Hadja Lahbib mengatakan negaranya akan mendukung resolusi yang mengakui Palestina sebagai anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya