Unjuk Rasa Lebih dari 5 Bulan, Hong Kong Terancam Resesi Ekonomi

Jumat, 15 November 2019 12:30 WIB

Sebuah poster bergambarkan Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam di jalanan yang dibangun barikade oleh demonstran di pusat bisnis di Hong Kong, 13 November 2019. REUTERS/Shannon Stapleton

TEMPO.CO, Jakarta - Hong Kong diperkirakan akan jatuh dalam resesi untuk pertama kali dalam 10 tahun. Proyeksi ini muncul di tengah-tengah gelombang unjuk rasa anti-pemerintahan yang sudah berlangsung berbulan-bulan dan semakin memburuk.

Dikutip dari reuters.com, angka yang dipublikasi pada Oktober 2019 memperlihatkan perekonomian Hong Kong turun 3,2 persen pada Juli – September 2019 di banding periode sama tahun sebelumnya. Sejumlah analis memperkirakan unjuk rasa dengan kekerasan yang belum memperlihatkan tanda akan segera berakhir bisa membuat perekonomian Hong Kong terperosok lebih dalam dengan turunnya PDB pada kuartal ini dan tahun depan.

Hong Kong berada dalam tekanan menyusul perang tarif antara Beijing – Washington. Namun unjuk rasa yang kerap kali diikuti kekerasan, sudah berlangsung lebih dari lima bulan dan sudah membawa penurunan pada perekonomian Hong Kong.

“Kami berasumsi unjuk rasa dengan kekerasan di Hong Kong masih akan berlanjut hingga tahun 2020, kecuali pemerintah Hong Kong melakukan sesuatu yang khusus demi mengakhiri unjuk rasa ini, yang seperti sulit dihindari,” kata Iris Pang, ekonom dari ING, yang memprediksi ekonomi Hong Kong terpuruk sampai 2,2 persen pada 2019 dan 5,3 persen pada 2020.

Advertising
Advertising

Seringnya muncul gangguan pada sistem transportasi, kekerasan antara polisi dan para demonstran serta penggunaan gas air mata telah mengguncang sektor retail serta membuat takut para turis, khususnya mereka yang dari Cina.

Agustus 2019 telah menjadi pukulan paling telak bagi sektor retail dimana penjualan menyentuh rekor terburuk, yakni turun 23 persen dibanding tahun lalu. Sedangkan pada September turun 18,3 persen.

Toko-toko, restoran dan sektor bisnis lainnya di penjuru Hong Kong banyak yang tutup lebih cepat saat unjuk rasa berlangsung. Sejumlah toko - toko kecil bahkan harus tutup sepenuhnya demi kebaikan mereka sendiri.

Mal – mal dekat pusat keuangan Hong Kong yang menjual merek-merek ternama asal luar negeri terpaksa ditutup menyusul ketegangan, tembakan gas air mata yang membumbung hingga ke angkasa saat jam makan siang.

Berita terkait

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

7 jam lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

Unjuk rasa mendukung Palestina terus melebar dari AS hingga ke kampus-kampus di Eropa.

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

1 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Yeng Sum Yee dalam 32 menit untuk memastikan satu poin bagi Indonesia lawan Hong Kong di Grup c Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

3 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

3 hari lalu

Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

3 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

4 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

5 hari lalu

Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

Polisi menangkapi mahasiswa di New York University yang berunjuk rasa mendukung Palestina.

Baca Selengkapnya

Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

5 hari lalu

Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

Warga berencana tetap menggelar unjuk rasa, bila BRIN tak memenuhi permintaan mereka.

Baca Selengkapnya

Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

5 hari lalu

Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

Perwakilan warga yang menolak penutupan jalan BRIN, Rojit mengatakan unjuk rasa ketiga kalinya ini akan digelar di depan kantor BRIN.

Baca Selengkapnya