Mantan Presiden Amerika Jimmy Carter Dirawat di Rumah Sakit

Jumat, 15 November 2019 13:00 WIB

Jimmy Carter, 95 tahun, dirawat di rumah sakit setelah terjatuh di rumahnya. Sumber: Reuters/asiaone.com

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Amerika Serikat Jimmy Carter sejak Senin, 11 November 2019, dirawat di rumah sakit untuk menjalani sebuah prosedur yang akan menghilangkan tekanan otak setelah dia terjatuh. Carter, 95 tahun, pada Oktober 2019, juga pernah dirawat selama tiga hari karena mengalami patah tulang panggul.

Dikutip dari asiaone.com, tekanan di bagian otak dialami Carter setelah dia jatuh di rumah dan kepalanya terluka. Dia pulih pada keesokan harinya dengan perban menutupi luka 14 jahitan. Namun dia kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Universitas Emory untuk menjalani prosedur meredakan tekanan di kepalanya.

“Presiden Carter beristirahat dengan tenang dan istrinya Rosalynn mendampinginya,” tulis yayasan The Carter Center pada Selasa pagi, 12 November 2019, waktu setempat.

Carter menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat pada 1977 – 1981. Dia dikenal menempatkan komitmen pada penegakan HAM dan keadilan sosial pada pemerintahannya. Dia memiliki pemerintahan yang kuat pada dua tahun kepemimpinanya, termasuk keberhasilannya memediasi sebuah kesepakatan damai antara Israel dan Mesir, yang disebut perjanjian Camp David.

Namun pemerintahan Carter ternodai dengan krisis penyanderaan di Iran dan kegagalan Washington membebaskan 52 warga Amerika Serikat pada 1980 yang disandera di Iran.

Advertising
Advertising

Langkah Carter dalam menangani krisis minyak 1979 – 1980, juga mendapat kritik tajam. Antrian Panjang mobil-mobil di pom bensin di kaitkan dengan kepresidenannya.

Namun sering berjalannya waktu, citra positif Carter pasca aktivitas kepresiden mulain menyeruak. Pada 1982, dia mendirikan Yayasan Carter Center untuk mewujudkan visinya dalam diplomasi dunia dan pada 2002 dia mendapat penghargaan Nobel bidang perdamaian atas upayanya yang tak kenal Lelah mempromosikan keadilan sosial dan ekonomi.

Pada Agustus 2015, Carter mengungkap dia mengidap penyakit kanker otak dan menjalani perawatan radiasi.

Berita terkait

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

6 jam lalu

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

10 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

15 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya