Perebutan Candi, Mahkamah Agung India Akhirnya Jatuhkan Putusan

Minggu, 10 November 2019 15:30 WIB

Candi di utara Kota Ayodhay, India, yang menjadi perebutan umat Islam dan Hindu kota itu. Sumber: Reuters India

TEMPO.CO, Jakarta - Mahkamah Agung India pada Sabtu, 10 November 2019, menjatuhkan putusan sebuah candi di utara Kota Ayodhay, India, adalah milik umat Hindu. Candi itu sebelumnya diperebutkan oleh kelompok Islam di wilayah itu, khususnya tanah tempat candi itu berdiri, hingga meletup kerusuhan berdarah.

Dikutip dari reuters.com, Minggu, 10 November 2019, putusan Mahkamah Agung itu dijatuhkan pada Sabtu,9 November 2019, yang langsung dikritisi oleh pengacara kelompok Muslim di Kota Ayodhay. mereka menyebut putusan itu disebut tidak adil dan dipandang sebagai kemenangan bagi Partai Bharatiya Janata atau BJP, yakni partai yang menggolkan Perdana Menteri India, Narendra Modi.

Namun Ketua kelompok Muslim yang mempersengketakan candi itu pada akhirnya menerima putusan Mahkamah Agung tersebut dan menyerukan perdamaian kepada pemeluk Hindu dan Islam India. Sekitar 14 persen dari 1,3 miliar jiwa populasi India adalah pemeluk agama Islam.

Candi di utara Kota Ayodhay, India, yang menjadi perebutan umat Islam dan Hindu kota itu. Sumber: Reuters

Putusan Mahkamah Agung India itu disambut gembira umat Hindu. Mereka menyalakan kembang api di sekitar Candi Ayodhya setelah putusan pengadilan itu diumumkan.

Advertising
Advertising

Ribuan pasukan militer dan aparat kepolisian dikerahkan ke Ayodhya serta area sensitif lainnya di penjuru India sebagai tindakan antisipasi. Beruntung, hingga berita ini diturunkan belum ada laporan kerusuhan.

“Hari ini putusan Mahkamah Agung telah memberikan pesan pada bangsa ini bahwa masalah sulit sekali pun semuanya tunduk pada putusan konstitusi dan dalam lingkup sistem peradilan,” kata Perdana Menteri Modi.

Sebelumnya Modi menulis di Twitter bahwa putusan Mahkamah Agung India soal kasus perebutan candi ini tidak boleh dilihat sebagai sebuah kemenangan bagi pihak yang bersengketa. Putusan pengadilan ini dijatuhkan beberapa bulan setelah pemerintah India mencabut status Jammu dan Kashmir sebagai daerah istimewa. Mayoritas penduduk di negara bagian itu adalah pemeluk Islam.

Berita terkait

Fakta Uzbekistan, Negara Asal Imam Bukhari yang Pernah Dicengkram Uni Soviet

1 hari lalu

Fakta Uzbekistan, Negara Asal Imam Bukhari yang Pernah Dicengkram Uni Soviet

Uzbekistan, tempat kelahiran Imam Bukhari, seorang periwayat hadis yang dihormati.

Baca Selengkapnya

Jadwal dan Harga Tiket Dieng Culture Festival 2024

5 hari lalu

Jadwal dan Harga Tiket Dieng Culture Festival 2024

Dieng Culture Festival 2024, yang bertajuk "The Journey," akan kembali menyapa penggemar budaya dan seni pada Agustus mendatang.

Baca Selengkapnya

7 Influencer Mualaf Terkenal dari Korea

7 hari lalu

7 Influencer Mualaf Terkenal dari Korea

Kiprah sejumlah influencer mualaf ikut mewarnai penyebaran Islam di Korea

Baca Selengkapnya

Kisah Masuknya Islam ke Korea Sebelum Diwarnai Daud Kim dan Influencer Mualaf Lainnya

7 hari lalu

Kisah Masuknya Islam ke Korea Sebelum Diwarnai Daud Kim dan Influencer Mualaf Lainnya

Jauh sebelum viralnya infuencer Mualaf seperti Daud Kim, Islam masuk ke Korea sejak tahun 1950-an.

Baca Selengkapnya

Kongres Pemuda Indonesia Laporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya atas Kasus Penistaan Agama

9 hari lalu

Kongres Pemuda Indonesia Laporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya atas Kasus Penistaan Agama

Ketua Kongres Pemuda Indonesia atau KPI Jakarta Sapto Wibowo Sutanto melaporkan pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya pada 19 April 2024.

Baca Selengkapnya

Sebut Serangan ke Israel sebagai Pertahanan Diri yang Sah, Ini Profil Presiden Iran Ebrahim Raisi

14 hari lalu

Sebut Serangan ke Israel sebagai Pertahanan Diri yang Sah, Ini Profil Presiden Iran Ebrahim Raisi

Y.M. Seyyed Ebrahim Raisi atau lebih dikenal sebagai Ebrahim Raisi merupakan seorang politikus konservatif dan prinsipil Iran serta ahli hukum Islam.

Baca Selengkapnya

Simpang Siur Identitas Penyerang Australia, Sempat Dikira Ekstremis Yahudi dan Islam

14 hari lalu

Simpang Siur Identitas Penyerang Australia, Sempat Dikira Ekstremis Yahudi dan Islam

Berbagai akun X dengan banyak pengikut menuduh pelaku penusukan di Australia sebagai ekstremis Islam atau Yahudi

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Filosofi Ketupat, Makanan yang Identik dengan Lebaran

20 hari lalu

Sejarah dan Filosofi Ketupat, Makanan yang Identik dengan Lebaran

Ketupat memiliki sejarah yang panjang selain identik dengan hari raya Idul Fitri atau Lebaran.

Baca Selengkapnya

Eksekutif Minimarket Malaysia Didakwa atas Penjualan Kaus Kaki Bertuliskan Allah

34 hari lalu

Eksekutif Minimarket Malaysia Didakwa atas Penjualan Kaus Kaki Bertuliskan Allah

Beberapa pasang kaus kaki bertuliskan "Allah" dijual di salah satu toko KK Super Mart, sehingga memicu kemarahan publik Malaysia

Baca Selengkapnya

Islamofobia: Menelusuri Pandangan Ini di Barat dan Indonesia

35 hari lalu

Islamofobia: Menelusuri Pandangan Ini di Barat dan Indonesia

Kata Islamofobia sudah lama menjadi sorotan para akademikus dan pemerhati studi Islam

Baca Selengkapnya