TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai Ryanair, salah satu konsumen terbesar Boeing, menemukan sejumlah retakan di pesawat Boeing tipe 737. Maskapai asal Irlandia itu pada Rabu, 6 November 2019, mengatakan pengecekan yang diperintahkan oleh otoritas Amerika Serikat telah menimbulkan sejumlah masalah pada pesawat Beoing 737, yakni salah satu jenis pesawat tertua Boeing.

Dikutip dari edition.cnn.com, pada burung besi yang ditemukan adanya retakan itu sekarang sedang diperbaiki oleh Boeing. Retakan – retakan itu ditemukan di area yang disebut ‘pickle fork’, yaitu bagian yang membantu menyambungkan sayap ke badan pesawat.

Pesawat Ryanair yang lepas landas di tengah tornado

Sebelumnya Badan Federal Penerbangan Amerika Serikat memerintahkan agar dilakukan pengecekan pada pesawat-pesawat Boeing tipe 737 NG (Next Generation). Perintah itu diluncurkan setelah pada September 2019, Boeing mengatakan retakan struktural telah ditemukan pada pesawat-pesawat 737 NG yang banyak digunakan.

Ryanair dalam keterangannya menyebut telah melakukan pengecekan pada lebih dari 70 pesawat 737 NG dan menemukan beberapa dari jumlah pesawat itu ada masalah. The Guardian dalam pemberitaannya menyebut setidaknya retakan telah ditemukan pada tiga pesawat Ryanair. Ryanair adalah pesawat bertarif murah terbesar di Eropa yang mengoperasikan 455 armada dari Boeing 737.

Setelah temuan retakan ini, Ryanair meyakinkan pihaknya mencek pesawat-pesawat baru dan sejauh ini tidak menemukan adanya masalah. Maskapai itu meyakinkan pula masalah ini tidak akan mempengaruhi jadwal penerbangan.

Total ada sekitar 6.800 armada Boeing 737 NG yang melayani penerbangan di seluruh dunia dari berbagai maskapai. Boeing pada Rabu, 6 November 2019, mengatakan sudah lebih dari 1.100 burung besi tipe ini yang diperiksa dan dari jumlah itu kurang dari 5 persen yang ditemukan retakan.