Pemerintah Inggris Bantu Pendidikan RI Senilai Rp 145 Miliar

Senin, 4 November 2019 18:30 WIB

Presiden Joko Widodo menerima surat kepercayaan dari Duta Besar Perserikatan Kerajaan Britania Raya dan Irlandia Utara untuk Indonesia Owen John Jenkins di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu 7 Agustus 2019. Presiden menerima surat kepercayaan dari 12 Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) untuk Indonesia, diantaranya dari Turki, Selandia Baru, Kroasia, Perserikatan Kerajaan Britania Raya dan Irlandia Utara dan Malaysia. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Inggris akan meluncurkan program Skills for Prosperity senilai 8 juta Poundsterling atau Rp 145 miliar untuk membantu sektor pendidikan Indonesia.

Dalam rilis yang diterima Tempo, 4 November 2019, peluncuran program yang akan dilakukan di Jakarta, 5 November 2019, bertujuan untuk mewujudkan visi dan misi SDM Unggul yang berfokus pada sumber daya manusia dan pendidikan. Inggris dan Indonesia bekerja sama memastikan sistem pendidikan Indonesia sesuai dengan mata pelajaran, keterampilan, dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh Indonesia.

Para ahli dari Inggris dan Indonesia akan memfasilitasi kerja sama erat di sektor bisnis dan pelatihan tenaga kerja di Indonesia. Langkah ini akan bermanfaat bagi individu melalui peningkatan keterampilan dan prospek pekerjaan, bisnis melalui peningkatan efisiensi dan produktivitas, serta ekonomi Indonesia melalui peningkatan daya tarik Indonesia sebagai tempat untuk berinvestasi, menciptakan lapangan kerja, mengurangi kemiskinan serta memajukan ekonomi.

Dana ini akan membantu memastikan pelatihan tenaga kerja untuk pengoperasian infrastruktur yang optimal, dan salah satu yang menjadi prioritas adalah bidang kemaritiman.

Namun, dana Skills for Prosperity tidak akan berhenti di bidang kelautan. Setelah program di bidang kelautan telah berjalan, Skills for Prosperity akan mencari lebih banyak sektor dan peluang di mana Inggris dapat bekerja sama dengan Indonesia dalam pelatihan tenaga kerja. Sebagai contoh, minggu ini 11 perwakilan senior dari Universitas-universitas Inggris (UUKI) sedang mengunjungi Indonesia untuk mencari peluang kerja sama pendidikan tinggi, yang dipimpin oleh Profesor Andrew Wathey, Wakil Rektor dari Northumbria University.

Advertising
Advertising

"Saya senang sekali meluncurkan program 'Skills for Prosperity' senilai 8 juta poundsterling yang akan mendukung sektor pendidikan Indonesia, dimulai dari bidang kemaritiman. Presiden Jokowi telah menetapkan visinya untuk mengembangkan sumber daya manusia agar dapat meningkatkan daya saing Indonesia di dunia internasional. Pendidikan serta pembangunan sumber daya manusia adalah kunci untuk kemajuan ekonomi," kata Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins.

Peluncuran program Skills for Prosperity ini akan dihadiri oleh Duta Besar Inggris untuk
Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins, delegasi UUKI serta perwakilan senior dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Berita terkait

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

7 jam lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

10 jam lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

12 jam lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

13 jam lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

22 jam lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

1 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

2 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

2 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

3 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

4 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya