Venezuela dan El Savador Saling Usir Diplomat

Senin, 4 November 2019 16:30 WIB

Seorang koboi mengenakan jaket seperti bendera Venezuela saat menunggu gilirannya, di Festival Coleo Internasional di Acacias (13/10). Acara olahraga tahunan, yang melibatkan koboi untuk menangani seekor lembu jantan muda dengan menarik ekornya. REUTERS/John Vizcaino

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Venezuela pada Minggu, 3 November 2019, mengeluarkan sejumlah diplomat asal El Savador dari negara itu. Tindakan tersebut adalah balasan setelah negara di Amerika Tengah tersebut mengusir perwakilan Presiden Venezuela, Nicolas Maduro.

Kementerian Venezuela dalam pernyataan mengatakan akan memberi waktu 48 jam bagi para diplomat dari El Savador untuk angkat kaki dari negara itu.

“Pemerintah Salvador mengikuti jejak strategis Amerika Serikat yang gagal mengintervensi dan memblokade ekonomi Venezuela. Secara resmi Bukele melanjutkan peran mereka yang menyedihkan dimana menjadi pion kebijakan luar negeri Amerika Serikat,” tulis Kementerian Luar Negeri Veneuzuela mengutip reuters, Senin 4 November.

Aksi saling usir diplomat ini terjadi ketika pada Sabtu, 2 November 2019, Presiden El Savador, Nayib Bukele, tak mau mengakui diplomat yang dikirim oleh Presiden Maduro ke El Savador. Sebaliknya, Presiden Bukele mengatakan hanya akan menerima diplomat baru yang dikirim oleh pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guaido.

Guadio, pemimpin oposisi Venezuela yang juga memimpin Majelis Nasional Venezuela pada Januari 2019 meminta konstitusi untuk menjadikannya presiden sementara dengan alasan kecurangan yang dilakukan Maduro dalam pemilu 2018. Guadio telah diakui oleh puluhan negara-negara barat, termasuk Amerika Serikat.

Advertising
Advertising

Pengusiran yang dilakukan Presiden Bukele itu dilakukan kurang dari seminggu setelah pemerintah Amerika Serikat menambah waktu satu tahun perlindungan sementara bagi warga Salvador yang ada di Amerika Serikat.

Maduro yang seorang sosialis menyebut Guaido sebagai boneka Amerika Serikat karena berupaya menggulingkannya lewat kudeta. Maduro juga menyalahkan sanksi dari Amerika Serikat atas hiperinflansi hingga menyebabkan krisis kemanusiaan di Venezuela, sebuah negara yang dulu makmur tetapi sekarang jutaan warganya beremigrasi.

Sebagian besar negara-negara tetangga Venezuela yang mengenal Guaido meminta Maduro untuk mundur. Namun Maduro tetap berkuasa karena adanya dukungan angkatan bersenjata dan sekutu termasuk Rusia, Cina dan Kuba.

Guaido pada Minggu kemarin mengucapkan terima kasih kepada El Savador atas dukungannya yang ditulisnya di akunTwitter

“El Savador telah memberikan dukungan besar pada perjuangan Venezuela, mengisolasi rezim Maduro lebih jauh,” tulis Guaido.

KANIA SUKU

Berita terkait

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

5 hari lalu

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

Dalam rangka perayaan 75 tahun hubungan diplomatik AS-Indonesia diselenggarakan acara perdana "Diplomats Go to Campus" di Surabaya dan Malang

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

8 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

28 hari lalu

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

Nikaragua bergabung dengan Meksiko memutuskan hubungan dengan Ekuador setelah pasukan menyerbu kedutaan Meksiko di Quito.

Baca Selengkapnya

Israel Serang Gedung Konsulat Iran di Suriah, Sedikitnya 7 Orang Tewas

33 hari lalu

Israel Serang Gedung Konsulat Iran di Suriah, Sedikitnya 7 Orang Tewas

Sejumlah diplomat Iran tewas setelah serangan udara Israel menghantam gedung Konsulat Jenderal Iran di Damaskus, Suriah

Baca Selengkapnya

70 Mantan Pejabat AS Desak Biden Tekan Israel Akhiri Genosida di Gaza

44 hari lalu

70 Mantan Pejabat AS Desak Biden Tekan Israel Akhiri Genosida di Gaza

Hampir 70 mantan pejabat, diplomat, dan perwira militer AS mendesak Presiden Joe Biden untuk memperingatkan Israel atas serangannya di Gaza

Baca Selengkapnya

Rusia: Sedikitnya 1.000 Diplomat Diusir oleh Negara NATO

59 hari lalu

Rusia: Sedikitnya 1.000 Diplomat Diusir oleh Negara NATO

Jumlah diplomat Rusia yang diusir dari negara-negara anggota NATO melampaui seribu orang

Baca Selengkapnya

Sebut Israel Lakukan Holocaust di Gaza, Presiden Brasil Didukung Kolombia, Venezuela dan Bolivia

21 Februari 2024

Sebut Israel Lakukan Holocaust di Gaza, Presiden Brasil Didukung Kolombia, Venezuela dan Bolivia

Pemimpin negara-negara Amerika Selatan seperti Venezuela, Bolivia dan Kolombia menyatakan dukungannya kepada Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva

Baca Selengkapnya

Kejutan Kualifikasi Olimpiade Paris 2024: Juara Bertahan Brasil Kalah 0-1 dari Paraguay

6 Februari 2024

Kejutan Kualifikasi Olimpiade Paris 2024: Juara Bertahan Brasil Kalah 0-1 dari Paraguay

Brasil, Paraguay, Argentina, dan Venezuela bersaing dalam babak kualifikasi final round robin untuk Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Ogah Berhenti saat Lampu Merah, Anak Diplomat Israel Sengaja Tabrak Polisi di AS

3 Februari 2024

Ogah Berhenti saat Lampu Merah, Anak Diplomat Israel Sengaja Tabrak Polisi di AS

Avraham Gil, 19 tahun, putra Konsul Administrasi Konsulat Israel Eli Gil di Miami, ditangkap dan kemudian dibebaskan karena alasan imunitas.

Baca Selengkapnya

Diplomat Walk Out Saat Pidato Dubes Israel di DK PBB, Ada Menlu Retno?

24 Januari 2024

Diplomat Walk Out Saat Pidato Dubes Israel di DK PBB, Ada Menlu Retno?

Perwakilan diplomat dari berbagai negara Arab walk out dari Dewan Keamanan PBB saat Dubes Israel Gilad Erdan memulai pidatonya. Ada Menlu Retno?

Baca Selengkapnya