Rusia Berlakukan Undang-undang Internet Berdaulat

Sabtu, 2 November 2019 19:00 WIB

Presiden Rusia Vadlimir Putin menyampaikan pidato tahunannya kepada Majelis Federasi Rusia, 20 Februari 2019.[TASS]

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia mulai memberlakukan undang-undang kontroversial baru pada Jumat, yakni undang-undang internet berdaulat, yang bertujuan membangun internet mandiri untuk Rusia.

Menurut CNN, 2 November 2019, dengan undang-undang ini, Rusia telah memberi dirinya kekuatan untuk mendirikan semacam Tirai Besi digital di sekitar jaringannya.

Awal tahun ini, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang peraturan baru yang akan memungkinkan penciptaan jaringan nasional yang dapat beroperasi secara independen dari seluruh dunia. Di antara hal-hal lain, undang-undang tersebut memungkinkan Roskomnadzor, lembaga telekomunikasi Rusia, untuk menutup negara itu dari pertukaran lalu lintas eksternal, menciptakan web murni milik Rusia.

Pemerintah telah mengatakan peraturan tersebut merupakan bagian dari upaya untuk melindungi Rusia dengan menciptakan kemampuan mempertahankan jaringan nasional yang dipagari, mencegah kekuatan asing mengganggu dunia maya Rusia.
Surat kabar resmi Rossiiskaya Gazeta mengatakan undang-undang yang diberlakukan seharusnya tidak mempengaruhi pengguna internet, tetapi akan memastikan ketersediaan layanan komunikasi di Rusia jika ada ancaman.

Itu jelas dalam teori, tetapi bagaimana langkah-langkah baru akan diterapkan tetap ambigu. Para kritikus telah memperingatkan bahwa ini bisa membuat pemerintah Rusia lebih mudah menyensor, mengalihkan rute, atau mematikan lalu lintas internet untuk memblokir akses ke konten yang sensitif secara politis.

Advertising
Advertising

Untuk mengontrol lalu lintas internet, dan untuk mendeteksi konten, undang-undang mengharuskan semua penyedia internet di Rusia untuk memasang perangkat keras khusus yang disediakan oleh Roskomnadzor.

Itu akan memungkinkan penggunaan teknologi Deep Packet Inspection (DPI), yang melibatkan pemrosesan data yang melihat secara detail pada isi data yang dikirim. DPI, misalnya, digunakan oleh Cina untuk Great Firewall untuk menyaring konten yang dianggapnya berbahaya bagi warga Cina.

Banyak aktivis hak kebebasan sipil dan pakar cyber telah menyuarakan keprihatinan hukum baru Rusia mengatur wadah sensor dan pengawasan internet.

"Sekarang pemerintah dapat secara langsung menyensor konten atau bahkan mengubah internet Rusia menjadi sistem tertutup tanpa memberi tahu publik apa yang mereka lakukan atau mengapa," kata Rachel Denber, wakil direktur Eropa dan Asia Tengah di kelompok advokasi Human Rights Watch. "Ini membahayakan hak orang-orang di Rusia untuk kebebasan berbicara dan kebebasan informasi secara online."

Tidak sepenuhnya jelas bagaimana pihak berwenang Rusia berencana untuk mengimplementasikan undang-undang ini. Pejabat di negara tersebut menggambarkannya sebagai pekerjaan yang sedang berjalan yang membutuhkan beberapa pengujian dan peraturan tambahan. Tetapi uji coba perangkat keras sudah berlangsung.

Aleksandr Zharov, kepala Roskomnadzor, mengatakan semua penyedia internet Rusia telah setuju untuk mematuhi hukum dan menginstal perangkat keras, dan sekarang sedang diuji secara lokal di salah satu wilayah Rusia.

Penambahan terbaru untuk undang-undang, yang juga mulai berlaku pada hari Jumat, mengambil tes tersebut secara nasional. Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev menandatangani undang-undang bulan lalu yang menguraikan simulasi yang akan diselenggarakan Rusia setiap tahun untuk menguji skenario berbagai ancaman terhadap internet negara itu untuk mempertahankan "kedaulatannya".

Menurut dokumen itu, Rusia akan mengadakan tidak kurang dari satu latihan seperti itu setahun, dengan peringatan bahwa jumlah ini dapat meningkat jika latihan kilat dilakukan. Kementerian Komunikasi Rusia akan bertugas merencanakan latihan, yang akan dikoordinasikan dengan FSB, dinas keamanan Rusia, dan Kementerian Pertahanan, di antara lembaga-lembaga lainnya.

Rusia telah lama memiliki budaya internet yang relatif bebas, dibandingkan dengan Cina. Tetapi pemerintah Rusia cenderung mau mengambil alih kendali akses internet yang lebih ketat dalam beberapa tahun terakhir.

Berita terkait

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

4 jam lalu

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

Perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan layanan internet milik Elon Musk, Starlink mulai menawarkan layanannya untuk masyarakat di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

10 jam lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

1 hari lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

2 hari lalu

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

Kominfo akhirnya mengizinkan masuknya layanan Starlink ke Indonesia. Bukan untuk kota besar, Starlink didorong masuk ke wilayah terisolir.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

2 hari lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Paket Internet Termurah, Indonesia Nomor Berapa?

3 hari lalu

10 Negara dengan Paket Internet Termurah, Indonesia Nomor Berapa?

Berikut ini deretan negara dengan tarif internet termurah per satu gigabyte, di antaranya Israel dan India yang unggul dengan teknologinya.

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

3 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya