Migrant Care Desak Kemenlu Perbaiki Layanan Online Dokumen

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Jumat, 1 November 2019 22:14 WIB

Kementerian Ketenagakerjaan melakukan sidak ke pelaksana penempatan pekerja migran Indonesia (P3MI) PT. IJ yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat,

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Migrant Care, Wahyu Susilo, mengatakan sistem layanan online kementerian Luar Negeri masih belum optimal dalam mempercepat pelayanan pembuatan dokumen.

Ini karena sistem layanan online tidak digunakan untuk mengurangi proses pembuatan dokumen secara online.

“Sementara proses yang manual membuka ruang adanya transaksi ilegal dan praktek percaloan serta masih memungkinkan adanya penumpukan manual karena layanan inti pembuatan dokumen masih dikerjakan secara manual,” kata Wahyu dalam rilis yang diterima Tempo pada Jumat, 1 November 2019.

Wahyu menyebut adanya insiden kematian seorang warga negara Indonesia di depan Gedung Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur pada 31 Oktober 2019.

“Pekerja migran asal Bawean, Jawa Timur berada di KBRI Kuala Lumpur untuk mengantre proses perpanjangan dokumen kewarganegaraan,” kata pengurus Migrant Care ini.

Advertising
Advertising

Menurut dia, antrean panjang menjadi pemandangan sehari-hari di depan KBRI selama dua dekade ini.

Inovasi untuk mempercepat proses pembuatan dokumen tidak memadai dan tidak mengantisipasi jumlah ribuan orang yang membutuhkan layanan setiap hari.

Padahal, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, menegaskan komitmennya untuk melanjutkan perlindungan WNI sebagai salah satu prioritas politik luar negeri dari Kabinet Indonesia Maju.

Dia menyebut pidato Menteri Retno bahwa perkembangan teknologi digital harus mendukung digital diplomacy atau diplomasi digital.

Diplomasi ini harus memaksimalkan interaksi yang semakin terintegrasi dengan teknologi digital untuk mempercepat pelayanan dan langkah perlindungan WNI.

“Kematian Tamam bin Arsad ini adalah ironi,” kata dia.

Wahyu mengritik proses layanan pembuatan dokumen di KBRI saat ini menunjukkan adanya ketimpangan antara komitmen Menteri Retno, yang tidak diragukan, dengan sikap yang menganggap perlindungan pekerja migran sebagai pekerjaan sampingan dan bukan diplomasi inti atau core diplomacy.

“Situasi ini harus segera dievaluasi agar tidak ada pekerja migran yang mati sia-sia karena keteledoran layanan diplomasi perwakilan RI di luar negeri,” kata Wahyu dari Migrant Care.

Berita terkait

Kunjungan Kerja ke Turkiye, Retno Marsudi Bawa Isu Palestina

23 jam lalu

Kunjungan Kerja ke Turkiye, Retno Marsudi Bawa Isu Palestina

Retno Marsudi menyebut Turkiye dan Indonesia sepakat perlunya memperkuat kolaborasi kedua negara guna mendukung perjuangan bangsa Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

1 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Cara Membuat Daftar Isi Otomatis di Google Docs yang Mudah

1 hari lalu

Cara Membuat Daftar Isi Otomatis di Google Docs yang Mudah

Cara membuat daftar isi di Google Docs cukup mudah dilakukan. Anda dapat membuatnya secara otomatis tanpa perlu repot lagi. Ini caranya.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

1 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke Turkiye untuk Mempererat Hubungan Kedua Negara

2 hari lalu

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke Turkiye untuk Mempererat Hubungan Kedua Negara

Retno Marsudi kunjungan kerja ke Turkiye pada Rabu, 1 Mei 2024, untuk mempererat hubungan kedua negara.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

3 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

4 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

4 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

5 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya