Resolusi Disetujui DPR, Proses Pemakzulan Trump Masuk Tahap Baru

Jumat, 1 November 2019 10:00 WIB

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berpidato State of the Union di hadapan sesi gabungan Kongres pada Selasa, 5 Februari 2019. Ketua Fraksi Partai Drmokrat, Nancy Pelosi, duduk di belakang Trump memperhatikan. Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - DPR AS menyetujui resolusi yang diajukan Demokrat untuk meresmikan prosedur penyelidikan pemakzulan Trump pada Kamis. Langkah ini menandai tahap lanjutan dalam penyelidikan pemakzulan.

Menurut laporan CNN, 1 November 2019, hasil pemungutan suara adalah 232 berbanding 196 dan merupakan yang pertama kali majelis penuh DPR mengambil suara terkait penyelidikan.

Resolusi tersebut memberikan rincian prosedural untuk bagaimana DPR akan memindahkan penyelidikan pemakzulan ke fase berikutnya ketika mereka menyelidiki aduan whistleblower, yang menyatakan bahwa Presiden Trump berusaha menekan Ukraina untuk ikut campur dalam pemilihan presiden 2020. Trump ingin Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, agar menyelidiki keluarga dari saingan politik potensial, mantan Wakil Presiden Joe Biden.

Ketua DPR biasanya tidak memimpin, tetapi untuk pemungutan suara bersejarah ini, Ketua DPR Nancy Pelosi melakukannya Kamis pagi. Pelosi juga memberikan suara untuk resolusi tersebut, yang biasanya hanya disediakan untuk menarik perhatian khusus pada suatu masalah.

"Hari ini kami melangkah lebih jauh dalam penyelidikan kami dengan mengajukan prosedur kami, yang sangat transparan dan terbuka, dan terus terang lebih transparan dan lebih terbuka memberikan lebih banyak hak istimewa kepada Presiden," kata Pelosi.

Advertising
Advertising

Foto Ketua DPR Nancy Pelosi saat pertemuan perwakilan Kongres dengan Donald Trump di Gedung Putih pada Rabu, 16 Oktober 2019, yang diunggah Trump ke Twitter.[Twitter@realDonaldTrump]

Menurut laporan koresponden Kongres AS di New York Times, Julie Davis, resolusi ini penting karena ini adalah ketiga kalinya dalam sejarah modern, bahwa DPR AS melakukan pemungutan suara untuk pemakzulan.

Komite Intelijen, Urusan Luar Negeri, dan Pengawasan DPR AS telah mengadakan serangkaian wawancara tertutup dengan pejabat saat ini dan mantan pejabat pemerintahan sebagai bagian dari penyelidikan, sebuah fase penyelidikan yang masih berlangsung dan telah berlangsung selama beberapa minggu.

Tetapi Demokrat DPR mengatakan bahwa mereka berniat untuk mengadakan dengar pendapat publik dan suara resolusi datang saat DPR bersiap untuk itu akan segera berlangsung.

Teks resolusi tersebut menjabarkan bagaimana Komite Intelijen DPR akan melakukan dengar pendapat publik dan bagaimana Komite Kehakiman DPR "akan melaporkan kepada Dewan Perwakilan resolusi, artikel pemakzulan, atau rekomendasi lain yang dianggap layak oleh Dewan Perwakilan Rakyat.

Resolusi tersebut juga menyatakan bahwa minoritas dapat meminta saksi dipanggil dan mengeluarkan panggilan pengadilan, tetapi panggilan pengadilan itu hanya dapat dikeluarkan dengan persetujuan ketua, yang berarti bahwa Demokrat harus menandatangani pada panggilan pengadilan yang dipimpin oleh Partai Republik.

Sebelum resolusi disetujui, Partai Republik Kongres dan Gedung Putih telah mengkritik cara Demokrat melakukan penyelidikan pemakzulan Trump karena tidak adil dan rahasia, dan Partai Republik telah meminta suara mayoritas DPR untuk mengadakan pemungutan suara untuk memberikan otorisasi penyelidikan pemakzulan.

Berita terkait

Korupsi Rumah Dinas DPR RI, KPK Periksa Hiphi Hidupati

16 jam lalu

Korupsi Rumah Dinas DPR RI, KPK Periksa Hiphi Hidupati

KPK memanggil Kepala Bagian Pengelolaan Rumah Jabatan Sekretariat Jenderal DPR RI Hiphi Hidupati dalam dugaan korupsi rumah dinas

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

1 hari lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

2 hari lalu

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama mengatakan kenaikan tarif tidak boleh membebani mayoritas penumpang KRL

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

3 hari lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

3 hari lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

4 hari lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

4 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

5 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

6 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

6 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya