Mongolia Menahan 800 Terduga Kejahatan Siber

Jumat, 1 November 2019 08:00 WIB

Ilustrasi ibu kota Ulaanbaatar, Mongolia. Sumber: Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian di Ibu Kota Ulaanbaatar, Mongolia, menahan sekitar 800 warga negara Cina dan menyita ratusan komputer serta SIM Cards sebagai bagian dari investigasi lingkaran kejahatan siber.

Penahanan dilakukan setelah aparat kepolisian melakukan penggeledahan di empat lokasi pada Selasa,29 Oktober 2019 dan melakukan investigasi selama dua bulan. Gerel Dorjpala, Kepala Badan Intelijen Mongolia pada Rabu, 30 Oktober 2019, tidak mengatakan secara rinci tuduhan yang diarahkan pada 800 warga negara Cina itu, namun dugaan sementara mereka diduga terlibat dalam judi ilegal, penipuan, pembajakan komputer, mencuri identitas dan pencucian uang.

"Saat ini dugaan kami mereka memiliki keterlibatan dengan tindak pencucian uang. Kami masih menyelidiki hal ini," kata Dorjpala, seperti dikutip dari reuters.com, Kamis, 31 Oktober 2019.

Ilustrasi hacker. (e-propethic.com)

Ke-800 warga negara Cina yang ditahan itu masuk ke Mongolia menggunakan visa turis yang berlaku hanya 30 hari. Kedutaan Besar Cina di Ibu Kota Ulaanbaatar mengatakan mereka siap bekerja sama dengan kepolisian Mongolia

Advertising
Advertising

"Cina dan Mongolia akan memberlakukan penegakan hukum dan bekerja sama dengan aparat keamanan. Kedua belah pihak akan bekerja sama mengatasi masalah ini," tulis Kedutaan Cina di Mongolia.

Sebelumnya pada September 2019, 324 warga negara Cina yang tak berdokumen ditahan di Filipina atas tuduhan telah menjalankan judi online ilegal dan melakukan kejahatan siber.

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

7 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

8 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

8 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

12 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

15 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

2 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya