Informan yang Bocorkan Posisi Pemimpin ISIS Diduga Terima Hadiah

Kamis, 31 Oktober 2019 05:30 WIB

Seorang pria yang mengaku sebagai pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi telah membuat penampilan publik pertamanya di sebuah masjid di pusat kota kedua Irak, Mosul, menurut rekaman video yang diunggah di Internet pada 5 Juli 2014, dalam gambar yang diambil dari video. Seorang komandan salah satu faksi militan di provinsi Idlib di Suriah mengatakan, Baghdadi diyakini telah tewas dalam serangan Sabtu malam yang melibatkan helikopter, pesawat tempur, dan pasukan darat di desa Brisha dekat perbatasan Turki. [Social Media Website via Reuters TV/File Photo]

TEMPO.CO, Jakarta - Surat kabar Washington Post pada Rabu, 30 Oktober 2019, mewartakan seorang informan yang memberikan informasi detail pergerakan Abu Bakr al-Baghdadi, Pemimpin kelompok radikal ISIS, dalam sebuah penggerebekan oleh Amerika Serikat, diduga mendapatkan hadiah uang US$ 25 juta atau Rp 351 miliar.

Dalam pemberitaan itu disebut si informan diduga seorang anggota ISIS yang diduga memfasilitasi setiap pergerakan al-Baghdadi di sekitar Suriah. Informan tersebut juga membantu mengawasi pembangunan tempat persembunyiannya di Suriah.

Pemuda Irak menonton berita kematian pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi, di Najaf, Irak 27 Oktober 2019. "Sumber kami dari dalam Suriah telah mengkonfirmasi kepada tim intelijen Irak yang ditugaskan mengejar Baghdadi bahwa ia telah terbunuh bersama pribadinya. pengawal di Idlib setelah tempat persembunyiannya ditemukan ketika ia mencoba untuk membawa keluarganya keluar dari Idlib menuju perbatasan Turki, "kata salah seorang pejabat Irak. [REUTERS / Alaa al-Marjani]

Dikutip dari english.alarabiya.net, Rabu, 30 Oktober 2019, utusan khusus komando operasi Amerika Serikat menyerang tempat persembunyian al-Baghdadi pada Sabtu malam, 19 Oktober 2019. Dalam operasi itu dikerahkan helikopter dan pengejaran pendiri ISIS hingga ke sebuah terowongan.

Al-Baghdadi yang ketika itu menggunakan rompi bom bunuh diri meledakkan dirinya sendiri ketika mulai tersudut dalam penggeledahan itu.

Advertising
Advertising

Washington Post dalam pemberitaannya menulis informan berada di lokasi kejadian saat dilakukan penggerebekan terhadap al-Baghdadi karena operasi ini tidak ditutupi. Informan itu tidak dipublikasi identitasnya dan diduga telah menerima uang Rp 351 miliar dari Amerika Serikat, yang akan memberikan hadiah uang pada siapapun yang bisa membawa kepala al-Baghdadi.

Selain pergerakan al-Baghdadi, informan tersebut juga tahu seluk-beluk ruangan tempat persembunyian pendiri ISIS itu. Surat kabar Washington Post menggambarkan sumber pembocor itu kemungkinan seorang mantan pejabat pemerintah suatu negara dengan mayoritas Sunni, yang kemudian membelot mendukung ISIS. Namun dia kemudian berpaling dari ISIS setelah salah satu saudaranya dibunuh oleh kelompok ISIS

Berita terkait

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

4 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

4 jam lalu

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

Sebuah mobil menabrak pagar Gedung Putih pada Sabtu malam. Sopir langsung tewas di tempat kejadian.

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

4 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

5 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

7 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

8 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

2 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

2 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya