Konglomerat Sebut Ekonomi Dunia Bermasalah

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 31 Oktober 2019 07:01 WIB

Ray Dalio, pendiri perusahaan konglomerasi lindung nilai Bridgewaters Associates. Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Bank sentral di banyak negara mengalami kesulitan untuk menangani pelemahan pertumbuhan ekonomi global. Ini menjadi salah satu sorotan para praktisi keuangan yang berkumpul di forum investasi di Arab Saudi pada Selasa, 29 Oktober 2019.

Pendiri perusahaan lindung nilai global Ray Dalio mengatakan ekonomi global mengalami ancaman dari kebijakan moneter tidak efektif, kesenjangan antara orang kaya dan miskin dan perubahan iklim.

“Kombinasi ini akan menimbulkan situasi mengerikan selama satu dekade ke depan,” begitu dilansir Sydney Morning Herald dengan mengutip Dalio pada Rabu, 30 Oktober 2019.

Dalio merupakan pendiri perusahaan lindung nilai Bridgewater Associates, yang merupakan perusahaan lindung nilai terbesar di dunia.

“Teknologi dan meningkatnya penggunaan kecerdasan buatan dan produktivitas yang meningkat juga akan meningkatkan kesenjangan kekayaan, pekerjaan, dan konflik ideologi di dalam negara,” kata Dalio di Arab Saudi, yang menjadi lokasi Future Investment Initiative.

Advertising
Advertising

Chief Executive Office, Blackstone Group, Stephen Schwarzman, ikut menyuarakan soal kebijakan tingkat suku bunga rendah hingga suku bunga negatif. Menurut dia, bank sentral kehabisan cara untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Tingkat suku bunga di berbagai negara sangat rendah. Saya tidak tahu apa yang akan saya lakukan sebagai bank sentral,” kata dia, yang juga menjadi pembicara dengan Dalio di forum itu.

Sedangkan CEO Citigroup, Mike Corbat, mengatakan berupaya menutup kesenjangan yang besar antara perempuan dan lelaki di jajaran kepemimpinan. Ekonomi dunia menjadi perhatian banyak negara di tengah persaingan tarif antara Amerika dan Cina.

Berita terkait

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

3 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

3 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

4 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

4 hari lalu

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

4 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

4 hari lalu

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

5 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

Bank Mandiri merespons soal kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).

Baca Selengkapnya