KBRI Manila: Tidak ada Korban WNI dalam Gempa Mindanao

Rabu, 30 Oktober 2019 07:15 WIB

Gempa Mindanao, Filipina, pada Selasa, 20 Oktober 2019, mengakibatkan tanah longsor dan bangunan hancur.[Courtesy of Kidapawan City Government/ABS-CBN News]

TEMPO.CO, Jakarta - KBRI Manila mengatakan sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban dalam gempa yang mengguncang Mindanao, Filipina, pada Selasa kemarin.

Gempa Magnitudo 6.8 mengguncang Mindanao pada Selasa pagi pukul 4.44 waktu setempat.

"Alhamdulillah, belum ditemukan korban jiwa dan tidak ada WNI terdampak," menurut keterangan tertulis KBRI Manila, seperti dilaporkan ANTARA pada Selasa.

Kepala Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan getaran dari gempa bumi Mindanao sempat terasa hingga wilayah Indonesia, yakni Tahuna, Sangihe, Melonguane, dan Talaud, dengan intensitas II-III MMI.

Inquirer.net melaporkan bangunan gempa ini adalah yang kedua di Mindanao setelah dua minggu sebelumnya, menewaskan sedikitnya tujuh orang. Gempa merubuhkan dinding beton, dan membuat pasien keluar dari rumah sakit, dan pekerja kantor dan siswa berlarian panik ke jalan dan ruang terbuka.

Advertising
Advertising

Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina (Phivolcs) mengatakan, gempa berkekuatan 6,6 itu melanda sekitar 9.04 pagi sekitar 25 kilometer tenggara kota Tulunan di provinsi Cotabato.

Gempa itu berpusat dekat dengan gempa berkekuatan Magnitudo 6.3 pada 16 Oktober yang menewaskan lima orang dan pada kedalaman 7 km yang relatif dangkal. Episentrum gempa sebelumnya adalah 9 km.

Gempa Mindanao, Filipina, pada Selasa, 20 Oktober 2019, mengakibatkan tanah longsor dan bangunan hancur.[Courtesy of Kidapawan City Government/ABS-CBN News]

Menurut laporan dari kantor pertahanan sipil dan polisi, gempa itu menewaskan dua orang di kota Magsaysay, Davao del Sur, yakni siswa kelas 9 Jessie Riel Parba dari Sekolah Menengah Nasional Kasuga, yang terkena puing-puing yang jatuh ketika ia berlari keluar dari gedung sekolah , dan Benita Saban, yang terkubur tanah longsor di Barangay Tagaytay.

Marichel Morla, yang sedang hamil, tewas ketika dia tekena lampu yang jatuh dari rumah di Barangay Banayal di Tulunan yang baru saja dia kunjungi.

Di kota Arakan, provinsi Cotabato, Angel Andy, 22 tahun, dan putranya Reneboy, 7 tahun, meninggal ketika bebatuan longsor menimpa mereka.

Mulai pukul 1 siang pada hari Selasa, lebih dari 80 gempa susulan telah dicatat. Gempa susulan berkekuatan Magnitudo 6.1 mengguncang Tulunan sekitar satu setengah jam setelah gempa Mindanao.

Berita terkait

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

9 jam lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

Maarten Paes Tak Sabar Main untuk Timnas Indonesia, Kemungkinan Besar Tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Juni

16 jam lalu

Maarten Paes Tak Sabar Main untuk Timnas Indonesia, Kemungkinan Besar Tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Juni

Maarten Paes yang telah resmi menjadi WNI pada Selasa, 30 April 2024, mengaku tak sabar untuk bermain bersama timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

20 jam lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

1 hari lalu

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

Seorang pria warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi Daegu, Korea Selatan setelah menikam rekan senegaranya hingga tewas dan melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

1 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

Korban gempa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum mendapatkan bantuan, baik bantuan sosial pangan ataupun yang lainnya. Pemerintah daerah beralasan masih melakukan pendataan. Bantuan akan diberikan setelah verifikasi dan validasi data.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

1 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

1 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

1 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

1 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya