Amerika Lanjutkan Perang Lawan ISIS Pasca Al Baghdadi Tewas

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Rabu, 30 Oktober 2019 07:29 WIB

Presiden Donald Trump memberikan pernyataannya terkait seruannya untuk menyerang Suriah di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, 13 April 2018. REUTERS/Yuri Gripas

TEMPO.CO, Washington – Pemerintah Amerika Serikat ingin memperkuat koalisi melawan milisi teroris Islamic State atau ISIS di Suriah timur laut.

Kementerian Pertahanan AS mengatakan akan menggelar pertemuan para menteri luar negeri di Washingtonm AS, pada 14 November 2019.

Pejabat ini mengatakan penarikan mundur pasukan AS dari Suriah utara pada 6 Oktober 2019 tidak berarti mengurangi perang melawan kelompok teror itu.

Pimpinan kelompok ISIS yaitu Abu Bakr al-Baghdadi terbunuh dalam serangan pasukan khusus AS di Suriah beberapa hari lalu.

“Tidak pernah ada ide kami akan meninggalkan misi melawan ISIS. Ini adalah upaya besar yang terus berlanjut,” kata pejabat itu kepada media secara anonim seperti dilansir Reuters pada Selasa, 29 Oktober 2019.

Advertising
Advertising

Ada sekitar 30 – 40 menteri dan perwakilan organisasi yang menjadi koalisi melawan ISIS akan berkumpul dalam inisiatif yang digagas Prancis dan AS ini.

“Ini upaya Presiden Trump selama ini untuk menaruh pasukan di lapangan, pesawat di udara, dan uang mengalir untuk stabilisasi area bersama mitra dan sekutu koalisi,” kata pejabat ini.

Trump mengendurkan sikapnya untuk menarik pasukan AS dari Suriah setelah mendapat kecaman dari Kongres termasuk dari politikus Partai Republik.

Mereka juga mengritik sikap Trump itu memberi peluang kepada serangan militer Turki pada 9 Oktober 2019 terhadap pasukan Kurdi di Suriah, yang menjadi sekutu utama AS dalam memerangi kelompok teror ISIS sejak 2014.

Trump memerintahkan penarikan pasukan AS, menurut pejabat ini, karena menghadapi situasi kacau di Suriah.

“Ketika asap sudah bersih, kami menyesuaikan sedikit untuk menjelaskan bahwa kami akan tetap menaruh pasukan di sana, melanjutkan misi,” kata dia.

Militer Turki melakukan serangan lintas batas untuk mengusir pasukan milisi YPG Kurdi, yang dinilai memusuhi negara itu dan terkait dengan kelompok separatis PKK Kurdi.

Ankara menghentikan invasi militer ini setelah milisi Kurdi menarik pasukan dari kawasan zona aman sesuai gencatan senjata yang diperantarai AS.

Karena ada kekhawatiran kelompok teroris ISIS bakal muncul lagi, Trump mengatakan akan menaruh sejumlah pasukan di area yang terdapat ladang minyak. Wilayah ini selama ini dikontrol oleh milisi Kurdi. Amerika juga tidak ingin ladang minyak ini dikuasai Iran atau rezim Suriah. Namun, sebagian ladang minyak itu telah dikuasai pemerintahan Presiden Suriah, Bashar al-Assad, yang didukung Rusia dan Iran.

Berita terkait

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

1 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

2 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

4 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

5 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

6 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Tertinggi Iran untuk Pertama Kali Tanggapi Serangan ke Israel, Begini Katanya

7 hari lalu

Pemimpin Tertinggi Iran untuk Pertama Kali Tanggapi Serangan ke Israel, Begini Katanya

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei untuk pertama kalinya bereaksi terhadap serangan negaranya terhadap Israel awal bulan ini

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

9 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

9 hari lalu

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.

Baca Selengkapnya

Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

10 hari lalu

Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

Konsulat Iran di Damaskus diserang Israel. Garda Revolusi Iran beri serangan balasan dengan tembakkan ratusan rudal ke Israel akhir pakan lalu.

Baca Selengkapnya

Terkait Ketegangan Israel-Iran, Negara-negara Ini Terbitkan Peringatan Perjalanan

15 hari lalu

Terkait Ketegangan Israel-Iran, Negara-negara Ini Terbitkan Peringatan Perjalanan

Peringatan itu muncul saat Teheran menjanjikan pembalasan terhadap Israel atas serangan mematikan 1 April lalu terhadap konsulat Iran di Suriah.

Baca Selengkapnya