Asosiasi Wartawan Hong Kong Protes Kekerasan pada Jurnalis

Selasa, 29 Oktober 2019 18:00 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi wartawan Hong Kong mengungkapkan kekerasan terhadap jurnalis saat meliput unjuk rasa di wilayah itu, meningkat. Jumlah reporter yang terluka meningkat menyusul upaya aparat kepolisian dalam menghadapi kerusuhan di Hong Kong.

Pada Minggu, 27 Oktober 2019, terjadi konfrontasi antara aparat keamanan dan sejumlah awak media. Kejadian ini terjadi ketika seorang video jurnalis terkena pukulan aparat. Kepolisian Hong Kong pada Senin, 28 Oktober 2019, menggelar acara jumpa wartawan setelah sejumlah reporter berusaha melakukan protes.

“Kami akan mengadopsi pendekatan yang lebih pro-aktif, namun saat yang sama terus memberantas vandalisme dan segala bentuk tindakan ilegal. Kami harap cara ini lebih efektif dalam menciptakan situasi yang lebih baik di masa depan,” kata Wong Wai-shun, Kepala Kepolisian Hong Kong.

Menurut Wong, saat ini sudah diberlakukan pembatasan penggunaan sejumlah senjata.

“Ketika kami melepaskan tembakan air, kami tidak bisa menjamin 100 persen kalau semburan air itu hanya diarahkan pada satu orang" ujarnya, seperti dikutip dari scmp.com.

Advertising
Advertising

Protes yang dilakukan para kuli tinta menyusul naiknya angka kekerasan terhadap jurnalis saat meliput unjuk rasa Hong Kong, ditanggapi pula oleh Dennis Kwok, subkomite Dewan Legislatif Hong Kong bidang hukum. Kwok mempertanyakan apakah wartawan masuk dalam daftar pengecualian terkait larangan menggunakan penutup wajah pada para pengunjuk rasa.

Sedangkan Wakil Biro Keamanan Hong Kong Sonny Au Chi-kwong mengatakan aparat keamanan memiliki hak untuk menghentikan siapapun dan melakukan pemeriksaan pada siapa saja. Au pun melihat masih ada ruang untuk memperbaiki diri antara wartawan dan aparat kepolisian di garda depan.

Gary Fan Kwok-wai, politikus dari Pan-demokrat, berpandangan polisi mengintimidasi wartawan.

“Aparat kepolisian sekarang melihat para wartawan di garda depan sebagai musuh mereka. Mereka mengintimidasi reporter, dimana ini sebuah ledakan bagi Hong Kong,” kata Kwok-kai.

Sumber:

https://www.scmp.com/news/hong-kong/politics/article/3035256/hong-kong-police-admit-adopting-more-aggressive-tactics-bid

Berita terkait

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

1 hari lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

1 hari lalu

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

KemenPPPA meminta pacaran pada usia anak sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan mental.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

2 hari lalu

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International Indonesia mendesak polisi segera membebaskan puluhan mahasiswa yang ditangkap saat Hari Buruh dan Hari Pendidikan.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

2 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

3 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Minta Wartawan yang Jadi Kontestan atau Tim Sukses di Pilkada 2024 Mundur

3 hari lalu

Dewan Pers Minta Wartawan yang Jadi Kontestan atau Tim Sukses di Pilkada 2024 Mundur

Insan media yang terlibat dalam kontestasi atau menjadi tim sukses pada Pilkada 2024 diminta mengundurkan diri sebagai wartawan

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

3 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

3 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

4 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

4 hari lalu

FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

FSGI prihatin karena masih tingginya kasus-kasus kekerasan di satuan pendidikan dalam perayaan hardiknas 2024

Baca Selengkapnya