Uni Eropa Setuju Penundaan Brexit, Apa Syaratnya?

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Senin, 28 Oktober 2019 20:01 WIB

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berbicara setelah parlemen Inggris memilih apakah akan mengadakan pemilu dini atau tidak, di Parlemen di London, Inggris, 10 September 2019.[Parliament TV via REUTERS]

TEMPO.CO, Brussel – Uni Eropa menyatakan setuju menunda proses keluarnya Inggris Raya atau Brexit hingga 31 Januari 2019.

“27 negara anggota Uni Eropa menyatakan menerima permintaan penundaan Brexit hingga 31 Januari 2020,” begitu dilansir Donald Tusk, Presiden Dewan Eropa, seperti dilansir Channel News Asia pada Senin, 28 Oktober 2019.

Tusk mengatakan perpanjangan masa tenggat ini bersifat fleksibel. Artinya, Inggris bisa lebih cepat keluar dari UE jika kesepakatan dengan UE bisa diratifikasi oleh parlemen.

Blok UE sekarang menunggu persetujuan parlemen dari London. Begitu persetujuan itu diberikan maka penghitungan mundur selama 24 jam berlaku dan anggota UE masih dapat menyatakan keberatan atau keputusan akan diambil.

“Ini akan memberikan kesempatan bagi keputusan itu untuk diadopsi secara formal besok,” kata seorang diplomat UE.

Advertising
Advertising

Keputusan UE ini diambil setelah digelar pertemuan 27 duta besar dari negara anggota UE selama 30 menit di Brussel. Keputusan ini hanya dapat diberikan secara aklamasi oleh semua anggota UE.

“Prospek digelarnya pemilu meningkat signifikan selama akhir pekan kemarin,” kata seorang pejabat Prancis yang dekat dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron.

Persetujuan penundaan Brexit yang ketiga ini dibarengi dengan beberapa persyaratan. Misalnya, UE menolak merenegosiasi isi kesepakatan. Selain itu, ini juga memberi mereka lampu hijau kepada 27 negara anggota UE untuk menggelar rapat tanpa keikutsertaan Inggris soal masa depan UE.

Tiga bulan pasca Inggris menggelar referendum yang hasilnya menyatakan keluarga dari UE, parlemen masih berbeda pendapat mengenai cara, kapan dan apakah Brexit bakal terjadi.

Ini membuat Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mengajukan permintaan digelarnya pemilu yang dipercepat pada 12 Desember 2019 untuk memilih anggota parlemen baru dan PM baru.

Berita terkait

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

7 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

1 hari lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

1 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

2 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

2 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

2 hari lalu

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

3 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

3 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

4 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

4 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya