TEMPO.CO, Jakarta - Penemuan mengejutkan 39 jasad di dalam truk di Inggris diduga terkait kasus perdagangan manusia.

Penduduk Kota Grays di Inggris, 32 km dari timur London, dikejutkan dengan temuan 39 jasad, termasuk remaja, ditemukan di dalam truk di taman industri Rabu kemarin.

Eastern Avenue, sebuah jalan di jantung kawasan industri yang biasanya ramai, ditutup setelah pekerja ambulans menemukan dan memanggil polisi sekitar pukul 1.40 pagi, seperti dilaporkan CNN, 24 Oktober 2019.

Polisi mengatakan kontainer itu tiba di kota terdekat setelah melakukan perjalanan dari kota pelabuhan Belgia, Zeebrugge, Rabu pagi, sebelum diangkut dengan truk ke Waterglade Industrial Park.

Polisi belum mengidentifikasi 39 korban atau kebangsaan mereka, namun seorang pengemudi truk berusia 25 tahun dari Irlandia Utara ditangkap atas dugaan pembunuhan.

Paul Berry, seorang anggota dewan lokal untuk Armagh di Irlandia Utara, mengidentifikasi pengemudi itu sebagai Morris Robinson. Berry mengatakan bahwa dia mengetahui tentang penangkapan itu setelah berbicara dengan ayah Robinson.

Anggota dewan setempat mengatakan pengemudi itu dikenal oleh penduduk lokal sebagai "Mo".

Morris Robinson diidentifikasi oleh seorang anggota dewan di Irlandia Utara sebagai pengemudi truk yang ditemukan dengan 39 orang tewas.[CNN]

Pada Rabu, Wakil Kepala Polisi Essex, Polisi Pippa Mills mengatakan prioritas polisi adalah mencari tahu siapa para korban dan dari mana mereka berasal. Kepolisian membuka saluran bantuan bagi orang-orang untuk menelepon jika mereka khawatir kerabat mereka mungkin ada di antara mereka yang ada di dalam truk. Nomor Biro Korban 0800 056 0944 untuk penelepon yang tinggal di Inggris, atau 0207 158 0010 untuk penelepon yang melakukan panggilan dari luar Inggris.

Menurut laporan New York Times, truk bermuatan mayat yang ditemukan di Eropa, tampaknya memiliki semua ciri perdagangan manusia. Ada jejak korban di seluruh Eropa dalam beberapa tahun terakhir, orang yang putus asa untuk mencari kehidupan baru tetapi kehilangan nyawa ketika diselundupkan dalam truk yang tertutup rapat.

"Ini adalah insiden tragis di mana sejumlah besar orang kehilangan nyawanya," kata Kepala Inspektur Polisi Andrew Mariner dari Kepolisian Essex. "Penyelidikan kami sedang berlangsung untuk menetapkan apa yang telah terjadi."

Mungkin perlu waktu lama untuk mengidentifikasi para korban, mengingat bahwa mereka mungkin tidak membawa dokumen.

Tetapi polisi sedang mengumpulkan informasi tentang truk tempat mereka menemui ajal, dan rute yang dilaluinya sebelum berakhir di sebuah taman industri di sebelah timur London.

Awalnya, polisi mengatakan mereka yakin truk itu telah memasuki Inggris di pelabuhan Holyhead di Wales pada hari Sabtu. Tetapi mereka kemudian menetapkan bahwa hanya traktor yang terdaftar di Bulgaria, bagian depan truk, dengan taksi dan mesin pengemudi, yang mengambil rute itu.

Video yang diambil Reuters, menunjukkan barisan polisi dan tenda hitam didirikan di belakang wadah putih, yang dilekatkan pada truk Scania merah.

Kawasan industri di mana truk itu ditemukan adalah rumah bagi perusahaan logistik dan kurir, beberapa di antaranya tidak dapat diakses karena adanya barikade.

Kepolisian Inggris mengatakan truk berisi 39 jasad terdaftar di Bulgaria.[CNN]

Seorang pejabat Palang Merah Inggris di tempat kejadian mengatakan mereka akan membantu dalam proses identifikasi dan menawarkan dukungan kepada keluarga.

"Saya tidak dapat melebih-lebihkan seberapa besar tragedi yang dialami 39 orang yang merasa tidak memiliki pilihan yang lebih baik daripada masuk ke bagian belakang truk ini dan jelas itu berakhir dengan tragedi," kata Matthew Carter, delegasi komunikasi darurat untuk Palang Merah Inggris.

Berita tentang penemuan mengerikan mengejutkan anggota parlemen Inggris. Banyak anggota Parlemen berspekulasi di House of Commons pada hari Rabu bahwa insiden itu terkait dengan perdagangan manusia. Polisi belum mengkonfirmasi klaim itu.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyerukan agar para pelaku dan semua pedagang manusia harus diburu dan dibawa ke pengadilan.

Pemerintah Irlandia, Irlandia Utara, dan Bulgaria disiagakan atas penemuan 39 jasad ketika pasukan Inggris bergegas mencari tahu truk dan rute kontainer ke Inggris.