A sampai Z Unjuk Rasa Chile

Kamis, 24 Oktober 2019 15:30 WIB

Unjuk rasa di Chile sudah keempat kalinya dilakukan sejak meletup pertama kali pada 6 Oktober 2019. Sumber: REUTERS/Rodrigo Garrido

TEMPO.CO, Jakarta - Chile dikenal sebagai salah satu negara di Amerika Latin yang paling kaya, paling stabil dan damai. Namun unjuk rasa yang pertama kali meletup pada 6 Oktober 2019 lalu mengubah wajah Chile dalam sekejap mata.

Unjuk rasa yang berujung ricuh itu, telah membuat politik dan ekonomi Chile bergolak. Ribuan masyarakat Chile turun ke jalan memprotes kenaikan ongkos transportasi umum. Aksi protes itu dengan cepat berubah menjadi tindakan anarki, pembakaran, penjarahan dan bentrokan dengan polisi.

Pada Rabu, 23 Oktober 2019, unjuk rasa untuk keempat kalinya meletup lagi di ibu kota Santiago dan beberapa kota lain di Chile. Berikut penjelasan dibalik unjuk rasa Chile seperti dikutip dari reuters.com, Kamis, 25 Oktober 2019.

Siapa dalang dibalik unjuk rasa Chile?
Partai-partai oposisi di Chile bersatu dan mengekspresikan dukungan pada aksi protes di negara itu, namun unjuk rasa tidak dipimpin oleh mereka. Hal sama disampaikan persatuan pelajar Chile.

Beberapa kelompok bermunculan di unjuk rasa itu, namun tak satu pun yang dengan jelas mewakili suatu golongan dan membawa tuntutan yang spesifik.

Advertising
Advertising

Pemerintah Chile menggambarkan unjuk rasa itu sebagai sebuah vandalisme yang didanai dan dikoordinir. Sedangkan Guillermo Holzmann, analis bidang politik dari Universitas Valparaiso, mengatakan unjuk rasa itu bisa dibagi tiga kelompok yakni kelompok sayap ultra-kiri, kelompok kejahatan terorganisir dan terakhir adalah kelompok warga Chile asli yang bergabung dalam unjuk rasa untuk mengekspresikan rasa frustrasi mereka karena naiknya biaya hidup.

Seberapa sulit hidup bagi masyarakat Chile?
Chile adalah negara paling makmur di Amerika Latin menyusul tembaga yang naik daun dan kerangka kerja ekonomi makro yang solid. Namun tingkat kesenjangan sosial di masyarakat Chile sangat mencolok.

Organisasi Kerja Sama dan Pengembangan Ekonomi (OECD) menyebut Chile telah menjadi negara paling jomplang, dimana kesenjangan pendapatan hingga 65 persen dari rata-rata angka OECD.

Separuh dari pekerja di Chile mendapatkan US$ 550 per bulan (Rp 7,7 juta) atau kurang. Pada 2018 sebuah studi yang dilakukan pemerintah memperlihatkan pemasukan (gaji) kelompok kaya di Chile 13,6 kali lebih besar dibanding kalangan miskin Chile.

Sejumlah pengunjuk rasa mengatakan pada Reuters mereka terseok-seok karena mahalnya biaya pendidikan di sekolah swasta, sistem kesehatan, biaya sewa rumah dan kebutuhan lainnya. Uang pensiun amat rendah dan pembayarannya sering terlambat.

Ibu kota Santiago dinyatakan berstatus darurat setelah kerusuhan besar-besaran terjadi memprotes naiknya harga transportasi umum. Sumber: Reuters

Apa yang ditawarkan Presiden Chile?
Gelombang unjuk rasa yang telah berubah dengan tindak kekerasan telah mendorong Presiden Chile Sebastian Pinera membuat sejumlah langkah-langkah yang ditujukan menghapus kesenjangan sosial di sektor dana pensiun, biaya perawatan kesehatan serta memastikan pendanaan jaring pengaman sosial ke kelompok miskin Chile berjalan lancar.

Presiden Pinera berjanji akan menaikkan uang pensiun sampai 20 persen. Dia pun akan memperkenalkan sebuah jalur cepat undang-undang jaminan penyakit kritis, meamngkas harga obat bagi kalangan miskin negara itu dan menjamin UMR terendah US$ 480 per bulan.

Proposal yang disorongkan Presiden Pinera ini disambut secara luas oleh politikus oposisi. Sedangkan Emilia Schneider, Presiden Universitas Chile Student Federation mengatakan pemerintah sedang memilih untuk mengisi kekosongan antara pembayaran layanan publik yang diprivatisasi dan apa yang dibutuhkan masyarakat untuk hidup, alih-alih terlibat dalam reformasi struktural secara menyeluruh.

"Sayangnya, seluruh perubahan kosmetik ini tidak memberikan solusi substantif dan terus menempatkan kalangan bisnis diatas hak-hak masyarakat Chile," kata Schneider.

Berita terkait

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

3 jam lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

4 jam lalu

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI

Baca Selengkapnya

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

1 hari lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

2 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

2 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

2 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

3 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

3 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

Unjuk rasa Hari Buruh Internasional dengan pagelaran teatrikal dan aksi berjalan kaki (long march)

Baca Selengkapnya

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

4 hari lalu

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

4 hari lalu

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

Demo Pro-Palestina marak terjadi di banyak kampus di AS dengan tuntutan para mahasiswa berkisar dari gencatan senjata atas perang Israel vs Hamas.

Baca Selengkapnya