Jokowi Hadapi Isu Implementasi Reformasi Ekonomi

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Senin, 21 Oktober 2019 07:50 WIB

Gestur Presiden Joko Widodo saat menyampaikan pidato awal masa jabatan dalam acara Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Ahad, 20 Oktober 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta – Presiden Joko Widodo menjalani pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan pada Ahad, 20 Oktober 2019 untuk periode lima tahun kedua memimpin negara demokrasi ketiga terbesar dunia.

Jokowi menghadapi sejumlah isu ekonomi dan menguatnya pengaruh kelompok konservatif Islam.

Reuters mengutip impian Jokowi untuk membawa Indonesia menjadi negara ekonomi 5 terbesar dunia pada 2045 dengan produk domestik bruto mencapai sekitar US$7 trillion atau sekitar Rp99 ribu triliun.

Media Reuters melansir Jokowi, 58 tahun, menyatakan tekad untuk memotong perizinan yang rumit dan melanjutkan pembangunan infrastruktur Indonesia, yang merupakan ekonomi terbesar di Asia Tenggara.

Jokowi, dalam pidatonya kemarin, juga menyebut rencana peningkatan kualitas pendidikan serta menambah investasi untuk penciptaan lapangan kerja bagi populasi muda dari total 260 juta rakyat, yang menjadi fokus pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Advertising
Advertising

“Ini akan menjadi masalah besar jika kita gagal menciptakan lapangan kerja yang mencukupi,” kata Jokowi seusai pelantikan seperti dilansir Reuters pada Ahad, 20 Oktober 2019.

Reuters juga menyoroti ketatnya pengamanan proses pelantikan Jokowi, yang melibatkan sekitar 30 ribu pasukan keamanan.

“Ini terjadi setelah digelarnya demonstrasi mahasiswa dan insiden penusukan menteri keamanan oleh tersangka yang diduga terkait kelompok militan Islam pada awal bulan ini,” begitu dilansir Reuters.

Reuters juga menyoroti kritik terhadap Jokowi, yang dinilai terlalu bergantung pada dukungan partai serta beberapa jenderal dari era Suharto.

“Presiden ingin meningkatkan lingkungan investasi tapi bakal menghadapi hambatan implementasi reformasi oleh kekuatan kepentingan di dalam koalisinya," kata Ach”ad Sukarsono, seorang analis politik di Control Risks, seperti dikutip Reuters.

Reuters juga menyoroti terjadinya unjuk rasa besar-besaran mahasiswa pada September 2019. Aksi menolak revisi UU KPK, UU KUHP, dan UU Lembaga Pemasyarakatan ini menjadi aksi mahasiswa terbesar sejak jatuhnya Presiden Suharto pada Mei 1998. Sejumlah kritik menilai revisi UU KPK itu mengancam demokrasi, melanggar hak privasi warga negara dan melemahkan pemberantasan korupsi.

Isu ekonomi juga menjadi sorotan dengan terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi, yang terjadi pada 2019 ini. “Sejumlah pengamat independen memeperingatkan ini bakal terus melambat karena perlambatan ekonomi global,” begitu dilansir Reuters.

Berita terkait

Akhir Politik Jokowi di PDIP

2 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

6 jam lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

9 jam lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

9 jam lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

21 jam lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

21 jam lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

22 jam lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

22 jam lalu

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

"Kami berteman dengan semua, semua partai kami anggap rumah ya," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

23 jam lalu

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

Jokowi memastikan pemerintah mendukung proses peralihan pemerintahan ke Prabowo-Gibran dapat berjalan baik dan lancar.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

23 jam lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya