Erdogan Sebut Surat Donald Trump Tidak Menghormatinya

Sabtu, 19 Oktober 2019 17:00 WIB

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berada dalam urutan ke-6 Daftar 500 Muslim Berpengaruh. Pusat Pembelajaran Strategis Kerajaan Islam di Amman, Yordania baru saja merilis buku publikasi tahunan The Muslim 500 yang berisi 500 muslim paling berpengaruh di dunia. REUTERS/Carlo Allegri

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dari Turki mengatakan surat Donald Trump untuknya mencerminkan tidak adanya rasa hormat.

Presiden Recep Tayyip Erdogan dari Turki menuduh Presiden Trump pada hari Jumat telah melanggar sopan santun diplomatik dan politik, dengan mengiriminya surat yang mengancam akan menghancurkan ekonomi Turki jika dia menyerang Suriah, menurut New York Times, 19 Oktober 2019.

"Kami tidak akan melupakan kurangnya rasa hormat ini," kata Erdogan kepada wartawan di Istanbul.

Awal bulan ini, Trump memberi Turki lampu hijau untuk menyerang Suriah utara, menarik kembali 1.000 tentara Amerika dan meninggalkan para milisi Kurdi yang selama bertahun-tahun berjuang berdampingan dengan tentara Amerika untuk mengalahkan kelompok ekstrimis ISIS. Erdogan menganggap para milisi Kurdi itu sebagai teroris yang bermusuhan dengan Turki.

Advertising
Advertising

Keputusan Trump muncul setelah percakapan telepon dengan Erdogan dan menentang saran dari penasihat militer senior.

Sebuah surat 9 Oktober dari Presiden AS Donald Trump kepada Presiden Turki Presiden Turki Tayyip Erdogan memperingatkan Erdogan tentang kebijakan militer Turki dan rakyat Kurdi di Suriah, dirilis oleh Gedung Putih di Washington, AS 16 Oktober 2019. [Gedung Putih / Selebaran melalui Reuters]

Saat kritik terhadap keputusan Trump semakin menguat, Gedung Putih mengeluarkan surat dari Trump kepada Erdogan sebagai bukti bahwa Donald Trump tidak pernah mengizinkan invasi Turki.

"Mari kita bekerja sama untuk membuat kesepakatan bagus! Anda tidak ingin bertanggung jawab atas pembantaian ribuan orang, dan saya tidak ingin bertanggung jawab karena menghancurkan ekonomi Turki, dan akan saya melakukannya," tulis isi surat Donald Trump yang dikutip dari CNN.

"....Jangan menjadi orang yang keras. Jangan menjadi orang bodoh," tutup Trump dalam suratnya untuk Erdogan.

Pejabat Turki mengatakan bahwa surat itu telah membuat Erdogan sangat marah sehingga ia membuangnya ke tempat sampah, meskipun tidak jelas apakah itu secara harfiah atau metaforis.

Namun pejabat Turki, dengan syarat anonim, mengatakan kepada Middle East Eye bahwa Erdogan marah dan membuangnya ke tempat sampah. Surat bertanggal 9 Oktober dibalas dengan peluncuran Operation Peace Spring pada pukul 4 sore, hari yang sama ketika Erdogan membaca surat Donald Trump.

Berita terkait

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

36 menit lalu

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

12 jam lalu

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin meresmikan masjid yang diubah dari gereja Ortodoks Yunani kuno di Istanbul

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

4 hari lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

4 hari lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

5 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

6 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

13 hari lalu

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

14 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

15 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Tertinggi Iran untuk Pertama Kali Tanggapi Serangan ke Israel, Begini Katanya

15 hari lalu

Pemimpin Tertinggi Iran untuk Pertama Kali Tanggapi Serangan ke Israel, Begini Katanya

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei untuk pertama kalinya bereaksi terhadap serangan negaranya terhadap Israel awal bulan ini

Baca Selengkapnya