Kota yang Hilang Kerajaan Khmer Ditemukan dengan Bantuan Laser

Sabtu, 19 Oktober 2019 12:18 WIB

Peta `kota yang hilang` dari Mahendraparvata di Phnom Kulen, Kamboja. cnn.com

TEMPO.CO, Jakarta - Para ilmuwan internasional akhirnya menemukan kota yang hilang di masa Kerajaan Khmer di Kamboja untuk pertama kalinya dengan bantuan teknologi laser udara.

Pencarian kota yang hilang dilakukan selama bertahun-tahun. Para ilmuwan kemudian menggunakan pemindai laser udara dan survei berbasis darat di kawasan Taman Nasional Phnom Kulen yang berjarak sekitar 48 kilometer arah utara Siem Reap untuk menemukan bukti tentang kota yang hilang itu.

Lokasi ini sulit untuk dijangkau karena sangat terpencil, tidak ada akses masuk, dikelilingi hutan lebat, dan kemungkinan dulu dipenuhi ranjau darat yang ditanam rezim Khmer Merah pada era 1970.

Meski awalnya sulit menemukan bukti bahwa kota Mahendraparvata yang hilang itu berada di dalam kawasan taman nasional Phnom Kulen, namun dengan bantuan pemindai laser udara, ditemukan bukti-bukti bahwa ada jejak bangunan tua di sana.

Kota yang hilang itu adalah Mahendraparvata, ibu kota Kekaisaran Khmer yang berdiri pada abad 8 atau 9 Masehi. Mahendraparvata bermakna Gunung Indra atau Raja para Dewa.

Advertising
Advertising

Peta `kota yang hilang` dari Mahendraparvata di Phnom Kulen, Kamboja. cnn.com

"Disini, kami mengkonfirmasi hipotesis, berdasarkan kumpulan bukti, bahwa Mahendraparvata - ibukota kerajaan Khmer abad kedelapan hingga kesembilan - terletak di Phnom Kulen," kata laporan yang diterbitkan dalam jurnal Antiquity, seperti dilaporkan CNN, 18 Oktober 2019.

Dari pemetaan terhadap dua area operasi, yakni area pertama dipetakan pada tahun 2012 meliputi sekitar 37 kilometer per segi dan kedua pada 2015 meliput seluruh wilayah gunung seluas 975 kilometer persegi.

Dari hasil pemindai laser bersama dengan pengumpulan informasi dengan penyelidikan lapangan, dibuat peta yang menunjukkan jalur utama yang baru ditemukan dan mengkoordinasikan titik-titiknya.

Peta itu menunjukkan secara rinci seperti saluran air yang tidak rampung dibuat, beberapa bendungan, dinding pagar kuil, dan bahkan istana.

Peta menunjukkan bahwa kota itu menggunakan perencanaan kota, sistem hidrolik yang canggih, dan inovasi lainnya. Rancangan kota ini sudah seperti kota modern.

Saat ini, Angkor lebih dikenal sebagai ibukota Kerajaan Khmer. Kerajaan Khmer dulunya memerintah hingga ke wilayah yang sekarang dikenal sebagai Thailand, Vietnam, Laos dan Myanmar.

Berita terkait

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

1 hari lalu

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

Cuaca panas menerjang sejumlah negara di Asia. Di Kamboja, gudang amunisi meledak hingga menyebabkan 20 tentara tewas.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

6 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

Jaksa New York mengembalikan barang antik yang dicuri dari Kamboja dan Indonesia. Dari Indonesia, ada peninggalan Kerajaan Majapahit.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

7 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

Jaksa wilayah New York AS menuduh dua pedagang seni terkemuka melakukan perdagangan ilegal barang antik dari Indonesia dan Cina senilai US$3 juta.

Baca Selengkapnya

Macam Perawatan Kulit untuk Rosacea, Suntik sampai Laser

8 hari lalu

Macam Perawatan Kulit untuk Rosacea, Suntik sampai Laser

Dermatolog mengatakan pengobatan penyakit kulit rosacea bisa dilakukan dengan beberapa modalitas seperti suntik atau laser.

Baca Selengkapnya

Ada Youtuber Siksa Kera di Angkor, Pemerintah Kamboja Bakal Ambil Tindakan

23 hari lalu

Ada Youtuber Siksa Kera di Angkor, Pemerintah Kamboja Bakal Ambil Tindakan

Selama ini, penyiksaan terhadap kera di Angkor tidak mencolok, tapi lama kelamaan kasusnya semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Thailand Berencana Legalisasi Kasino untuk Tingkatkan Pemasukan dan Lapangan Kerja

36 hari lalu

Thailand Berencana Legalisasi Kasino untuk Tingkatkan Pemasukan dan Lapangan Kerja

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin mengatakan jika disahkan oleh parlemen, undang-undang kasino akan menghasilkan lebih banyak lapangan kerja

Baca Selengkapnya

Terkini: Dampak Ekonomi Konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura Tembus Rp 11 Triliun, Harga Tiket Promo AirAsia Rute Internasional Mulai Rp 990 Ribuan

47 hari lalu

Terkini: Dampak Ekonomi Konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura Tembus Rp 11 Triliun, Harga Tiket Promo AirAsia Rute Internasional Mulai Rp 990 Ribuan

LPM FEB UI meneliti dampak ekonomi dari konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura. Perhelatan konser dua bintang dunia tersebut tembus Rp 11 T.

Baca Selengkapnya

Untuk Idul Fitri, Indonesia Impor 22 Ribu Ton Beras dari Kamboja

47 hari lalu

Untuk Idul Fitri, Indonesia Impor 22 Ribu Ton Beras dari Kamboja

Pemerintah mengimpor 22.500 ton beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H, selain mengandalkan produk nasional

Baca Selengkapnya

Pariwisata Kamboja dan Malaysia Paling Cepat Pulih di Asia Tenggara, Bagaimana Indonesia?

52 hari lalu

Pariwisata Kamboja dan Malaysia Paling Cepat Pulih di Asia Tenggara, Bagaimana Indonesia?

Sebuah perusahaan riset mengungkap tingkat pemulihan industri pariwisata Asia Tenggara dilihat dari kunjungan wisatawan asing, Kamboja paling tinggi.

Baca Selengkapnya