Saudi Jajaki Dilalog dengan Iran, Minta Mediasi Irak dan Pakistan
Senin, 7 Oktober 2019 13:30 WIB
TEMPO.CO, Riyadh -- Pemerintah Arab Saudi meminta bantuan dari pemerintah Irak dan Pakistan untuk membuka jalan berdialog dengan Iran.
Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed Bin Salman, meminta bantuan pemimpin kedua negara itu pasca serangan drone dan rudal terhadap dua kilang minyak Arab Saudi pada 14 September 2019.
“Pemerintah Saudi mengatakan kepada New York Times bahwa Baghdad dan Islamabad menawarkan upaya mediasi tapi membantah bahwa langkah itu atas permintaan MBS,” begitu dilansir Aljazeera pada Ahad, 6 Oktober 2019.
Permintaan MBS, yang merupakan sapaan dari Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed Bin Salman, ini dilansir oleh New York Times pada Sabtu pekan lalu.
Permintaan ini muncul pasca penolakan Presiden AS, Donald Trump, untuk melakukan serangan militer terhadap Iran, yang dituding terlibat dalam penyerangan dua kilang minyak.
“Ini membuat Arab Saudi mencari solusi lain untuk mengatasi konflik ini,” begitu dilansir Aljazeera pada Ahad, 6 Oktober 2019.
Soal tawaran dialog ini, Teheran mengatakan siap menjalin komunikasi.
“Iran terbuka untuk memulai dialog dengan Arab Saudi dan negara lain di kawasan Teluk,” kata Ali Larijjani, ketua DPR Iran. “Dialog Iran dan Saudi bisa menyelesaikan banyak masalah keamanan dan politik.”
Menurut NY Times, seperti dilansir Aljazeera, MBS meminta PM Pakistan, Imran Khan, untuk memediasi dialog dengan Iran saat bertemu di Jeddah pada September. Saat itu, Khan berkunjung pada 19 – 20 September 2019.
MBS mengatakan kepada Khan bahwa,”Saya ingin menghindari perang.” Ini disampaikan oleh pejabat Pakistan kepada NY Times.
Setelah itu, Khan berbicara dengan Presiden Iran, Hassan Rouhani, di sela-sela acara Sidang Umum PBB di New York.
Permintaan serupa disampaikan oleh MBS kepada PM Adel Abdul Mahdi, yang datang berkunjung ke Jeddah pada 25 September 2019.
Mahdi menawarkan Baghdad sebagai lokasi pertemuan pemimpin Iran dan Saudi.
Hubungan Iran dan Saudi cenderung renggang. Hubungan ini memanas saat terjadi serangan terhadap dua kilang minyak Saudi, yang dituding dilakukan oleh Iran.
Seperti dilansir Reuters, Iran membantah tudingan ini dan menyebut kelompok Houthi sebagai pelaku serangan.
Kelompok Houthi, yang merupakan sekutu Iran dalam perang di Yaman, mengaku bertanggung jawab soal serangan kilang minyak ini.