Pelaku Serangan di Mabes Polisi Prancis Seorang Mualaf

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Minggu, 6 Oktober 2019 12:01 WIB

Polisi Prancis berjaga di sekitar markas besar polisi di Paris pasca insiden serangan senjata tajam pada Kamis, 3 Oktober 2019. Reuters

TEMPO.CO, Paris – Seorang staf teknologi informasi di markas besar polisi Prancis diduga memiliki pandangan radikal mengenai Islam sebelum melakukan serangan senjata tajam.

Serangan itu menewaskan tiga orang polisi dan seorang petugas administrasi. Pelaku tewas tertembak dalam peristiwa yang terjadi pada Kamis, 3 Oktober 2019.

“Pelaku pernah berinteraksi dengan anggota dari kelompok Salafi dan membela tindak kekerasan yang dilakukan atas nama agama,” kata Jean-Francois Ricard, jaksa di Paris, kepada media seperti dilansir Channel News Asia pada Sabtu, 5 Oktober 2019.

Pelaku bernama Mickael Harpon, 45 tahun, merupakan seorang ahli komputer. Dia merupakan kelahiran Martinique di daerah Karibia, yang masih berbatasan dengan wilayah Prancis. Harpon masuk Islam sekitar sepuluh tahun lalu. Namanya sempat masuk dalam radar polisi dalam kasus kekerasan domestik pada 2009.

Harpon memiliki akses tingkat tinggi untuk informasi keamanan. Ini membuatnya bisa menangani informasi sensitif mengenai pertahanan. Ini juga membuatnya harus mengikuti prosedur pengecekan keamanan secara resmi.

Advertising
Advertising

Sumber mengatakan Harpon bekerja di seksi yang mengurusi informasi mengenai radikalisasi pelaku jihad.

Korban dari serangan senjata tajam Harpon tewas pada saat sedang menikmati santap siangnya di kantor, yang terletak berdekatan dengan Katedral Notre-Dame.

Sumber di polisi menyebutkan Harpon sempat membeli dua pisau, yang salah satunya berukuran 33 centimeter.

“Dia sama sekali tidak menunjukkan adanya tanda kerisauan saat kembali ke markas polisi seperti terlihat dalam rekaman kamera CCTV,” kata jaksa penuntut. Peristiwa ini berlangsung sekitar tujuh menit.

Insiden ini terjadi setelah Paris sempat mengalami insiden serangan bersenjata api terhadap majalah Charlie Hebdo pada 2015. Serangan teroris lainnya terjadi di Bataclan terhadap warga Prancis yang sedang menonton konser dan menewaskan 131 orang yang dilakukan simpatisan ISIS sebanyak 7 orang.

Berita terkait

Airlangga Sampaikan 3 Isu di Pertemuan OECD Paris, Apa Saja?

4 jam lalu

Airlangga Sampaikan 3 Isu di Pertemuan OECD Paris, Apa Saja?

Airlangga membahas terkait komitmen Indonesia dalam melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan di pertemuan OECD.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

15 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

16 jam lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

17 jam lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

1 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

1 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

1 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

1 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

1 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

1 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya