Pakistan Janjikan Pengembalian Jabatan Jaksa Agung

Reporter

Editor

Jumat, 13 Juni 2008 21:40 WIB

TEMPO Interaktif, Islamabad: Menteri Informasi Pakistan Sherry Rehman hari ini berjanji bahwa pemerintah koalisi pimpinan Partai Rakyat Pakistan (PPP), partainya mendiang Benazir Bhutto, akan mengembalikan kursi para hakim dan jaksa agung yang dicopot Presiden Pervez Musharraf tahun lalu.Pernyataannya ini keluar di tengah unjuk rasa besar-besaran yang digelar ribuan advokat dan partai politik yang menuntut pemulihan Iftikhar Muhammad Chaudhry sebagai jaksa agung sejak Senin lalu. Sekitar 6.000 pasukan paramiliter dan polisi diterjunkan untuk mengamankan aksi itu.Nasib Chaudhry terkatung-katung karena PPP pimpinan Asif Ali Zardari dan Liga Muslim Pakistan-Nawaz (PML-N) pimpinan bekas perdana menteri Nawaz Sharif belum sepakat soal mekanisme pengangkatannya kembali.Sharif menilai pemulihan itu cukup dengan keputusan perdana menteri, yang berasal dari PPP. Sedangkan Zardari menginginkan pemulihan itu dalam satu paket reformasi konstitusional yang mengurangi kekuasaan presiden. Masalah lainnya, bagaimana caranya mereka mendapat dukungan Musharraf?Dalam beberapa hari terakhir pemerintah telah mengambil sejumlah langkah yang menunjukkan komitmen mereka terhadap pemulihan para hakim, termasuk memperbanyak hakim Mahkamah Agung dari 16 menjadi 29 orang, dan membayar gaji tujuh bulan semua hakim yang dipecat Musharraf.Meski demikian, pawai masih berlanjut. Ribuan advokat dari berbagai kota kemarin mulai tiba di Islamabad dengan 400 mobil dan bus. Besok mereka akan menggelar aksi duduk di depan gedung parlemen hingga tuntutan mereka dipenuhi.AFP | AP | THE NEWS | IWANK

Berita terkait

Eks PM Pakistan Ingin Serang India dengan 50 Bom Nuklir

25 Februari 2019

Eks PM Pakistan Ingin Serang India dengan 50 Bom Nuklir

Mantan presiden Pakistan Pervez Musharraf mengatakan Pakistan harus menyerang India lebih dulu dengan 50 bom nuklir.

Baca Selengkapnya

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.

Baca Selengkapnya

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.

Baca Selengkapnya

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.

Baca Selengkapnya

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.

Baca Selengkapnya