Cina Gabung Perjanjian Senjata Internasional yang Ditolak Trump

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Sabtu, 28 September 2019 19:01 WIB

Suasana peluncuran rudal balistik jarak pendek di Korea Utara, Kamis, 25 Juli 2019. Kim mengatakan bahwa uji coba senjata berpemandu taktis tipe baru itu merupakan peringatan bagi Korea Selatan untuk berhenti mengimpor senjata teknologi tinggi, dan melakukan latihan militer bersama dengan Amerika Serikat (AS). KCNA/via REUTERS

TEMPO.CO, Beijing – Pemerintah Cina bakal menandatangani perjanjian senjata internasional, yang telah ditolak Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Menteri Luar Negeri Cina, Wang Yi, mengatakan negaranya memiliki tanggung jawab untuk meneken perjanjian ini kepada masyarakat internasional.

Saat ini ada 104 negara yang telah menandatangani perjanjian ini dan disetujui oleh Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 2013.

Perjanjian senjata internasional ini mengatur lalu lintas perdagangan senjata global senilai US$70 miliar atau sekitar Rp994 triliun. Perjanjian internasional ini juga mengatur agar senjata tidak jatuh ke tangan para pelanggar Hak Asasi Manusia.

“Cina telah memulai proses legal domestik untuk bergabung dengan Perjanjian Perdagangan Senjata,” kata Wang Yi seperti dilansir Reuters pada Sabtu, 28 September 2019.

Advertising
Advertising

Kemenlu Cina mengatakan negaranya bakal bergabung secepatnya dengan perjanjian ini pasca pernyataan Wang Yi. Kemenlu mengatakan Cina bertekad mendukung semangat tata kelola perdagangan senjata global dan mendukung prinsip multilateralisme.

Kemenlu Cina mengklaim pemerintahnya menekankan pentingnya penanganan senjata ilegal dan penyalahgunaannya. Pemerintah Cina juga mendukung tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam perjanjian itu.

Sikap Cina ini muncul pasca menguatnya perang dagang dengan AS. Cina kerap mengritik AS karena menarik diri dari perjanjian internasional dan tidak mau mengikuti aturan internasional serta prinsip multilateralisme.

Cina menjadi eksportir kelima senjata global antara 2014 – 2018 menurut lembaga Stockholm Internationl Peace Research Institute. Namun, Cina tidak pernah merilis data ekspor senjata tiap tahun. Pakistan dan Bangladesh menjadi negara pembeli senjata terbesar Cina.

Berita terkait

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

19 menit lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

3 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

3 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

4 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

23 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

1 hari lalu

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

1 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

1 hari lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya