Ditemukan di Dapur, Lukisan Ini Seharga 93 M

Kamis, 26 September 2019 14:30 WIB

Lukisan Yesus sedang diolok-olok yang dibuat pada abad ke 13 akan dilelang dengan harga 6 juta euro atau Rp 93 miliar. sumber: reuters/english.alarabiya.net

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah lukisan Yesus yang tengah diolok-olok orang banyak karya pelukis Cimabue akan dijual lewat lelang bulan depan dengan harga enam juta euro atau sekitar Rp93 miliar. Lukisan itu dibuat pada abad ke-13 atau awal abad Renaisans.

Lukisan antik itu ditaksir berharga sekitar 4 juta euro hingga 6 juta euro atau sekitar Rp 62 miliar hingga Rp 93 miliar oleh ahli lukisan asal Paris, Eric Turquin. Rencananya, lukisan itu akan dijual oleh rumah lelang Acteon di Senlis, bagian utara Paris, pada 27 Oktober 2019.

Lukisan karya Cimabue itu sempat hilang cukup lama dan akhirnya ditemukan di dapur rumah seorang nenek di Prancis.

Selama bertahun-tahun, lukisan itu tergantung di dekat rak piring di dapur seorang lansia perempuan di Compiegne, sebuah kota di bagian utara Paris, Prancis. Keberadaan lukisan mahal itu terungkap oleh spesialis pelelang rumah yang datang untuk menaksir nilai barang-barang milik nenek tersebut. Dari situ, terungkap ternyata itu adalah lukisan karya seniman terkenal Cimabue.

Turquin mengatakan tidak ada keraguan tentang keaslian lukisan itu karena lukisan itu dibuat dalam gaya khas Cimabue, pelukis asal Italia. Lukisan itu lalu disandingkan dengan dua lukisan karya Cimabue lainnya, yaitu Madonna Enthroned yang ada di Galeri Nasional London dan The Flagellation of Christ yang dipajang di Frick Collection di New York. Ditemukan kecocokan gaya pada semua lukisan itu sehingga makin menguatkan itu adalah lukisan mahakarya Cimabue.

Advertising
Advertising

“Ini adalah karya penting dalam sejarah seni. Cimbue telah membuat terobosan, ia mengubah gaya melukis tanpa perspektif dan memperkenalkan kemanusiaan. Pada 1280, hal ini menjadi sebuah sesuatu yang baru, jadi dia adalah seorang revolusioner," kata Turquin.

Lukisan yang tergantung bertahun-tahun di dapur seorang nenek itu, memperlihatkan gambar Yesus yang dikelilingi oleh orang banyak. Orang-orang itu memperlihatkan ekspresi marah dan datang untuk menangkapnya.

Turquin mengatakan lukisan kecil yang berukuran 20 x 26 cm (10 inci) itu, diyakini sebagai bagian dari diptych yang terdiri dari delapan panel kecil. Kemungkinan diptych itu telah dipotong oleh pedagang seni di abad ke-19 untuk mendapatkan harga yang lebih baik.

“Karya Cimabue sangat jarang. Ketika saya masih mahasiswa seni, saya tidak akan pernah berani berpikir bahwa suatu hari saya akan memiliki kesempatan untuk memegang lukisan seperti ini,” kata Turquin.

Lelang lukisan ini akan menjadi lukisan Cimabue pertama yang dijual ke pasaran dan akan menjadi kesempatan pertama untuk menghargai karya seniman.

Cimabue adalah pelukis yang juga dikenal dengan nama Cenni. Dia lahir di Florence, Italia. Cimabue adalah pelukis primitif Italia perintis, yang diketahui hanya 10 karyanya yang selamat. Dia adalah orang pertama yang menggunakan perspektif dan melukis dalam gaya yang lebih alami yang dipecah dengan tradisi abad pertengahan dan Bizantium.

ENGLISH.ALARABIYA.NET - MEIDYANA ADITAMA WINATA

Berita terkait

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

5 jam lalu

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

Kalau sudah pernah ke Istana Versailles dan ingin mencari tempat baru, berikut ini adalah istana terbaik di dekat Paris

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

10 jam lalu

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

Emmanuel Macron mengutuk blokade oleh demonstran pro-Palesitna yang menutup pintu-pintu gerbang masuk ke universitas.

Baca Selengkapnya

Pengunjung Selalu Padat, Lukisan Mona Lisa di Museum Louvre Paris akan Dipindahkan

1 hari lalu

Pengunjung Selalu Padat, Lukisan Mona Lisa di Museum Louvre Paris akan Dipindahkan

Mona Lisa karya seni yang paling banyak dikunjungi di dunia, 10 juta orang datang ke Museum Louvre untuk melihat lukisan itu setiap tahunnya.

Baca Selengkapnya

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

3 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

3 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

4 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

10 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

15 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

20 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

28 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya