Boris Johnson Menantang Parlemen Inggris

Kamis, 26 September 2019 10:00 WIB

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson duduk setelah parlemen Inggris memberikan suara apakah akan mengadakan pemilu dini, di Parlemen di London, Inggris, 10 September 2019.[Parliament TV via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mencela rival-rival politiknya saat dia kembali ke parlemen pada Rabu, 25 September 2019. Johnson menantang lawan politiknya di parlemen untuk menjatuhkan pemerintahan atau mengizinkannya membawa Inggris keluar dari Uni Eropa apapun kondisinya.

"Ayo sini, ayo ..." kata Johnson, sambil melambai-lambaikan tangannya kepada kubu oposisi di sebuah sesi sidang parlemen terhadap kemungkinan pemungutan suara mosi tidak percaya pada pemerintah, dimana hal ini bisa mendorong dilakukan sebuah pemilu demi memecah kebuntuan Brexit.

Johnson muncul pertama kali muncul di parlemen Inggris pada Rabu, 25 September 2019 setelah Mahkamah Agung Inggris memutuskan tindakan Johnson membekukan parlemen melanggar hukum

Dikutip dari reuters.com, Kamis, 26 September 2019, sejumlah petinggi partai-partai oposisi Inggris, seperti Jeremy Corbyn menolak berkomunikasi dengan Johnson. Oposisi sepakat mereka hanya akan menyetujui pemilu digelar segera setelah Perdana Menteri Johnson mau mengesampingkan rencana meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan.

Inggris menghadapi tenggat waktu 31 Oktober 2019 untuk angkat kaki dari Uni Eropa setelah krisis politik selama tiga tahun. Parlemen Inggris sampai sekarang belum mau menyetujui rencana pemerintah Inggris soal Brexit sehingga masih belum jelas bagaimana cara Inggris meninggalkan organisasi terbesar di Benua Biru itu. Inggris menjadi anggota Uni Eropa pada 1973.

Advertising
Advertising

"Parlemen harus mendukung pemerintah dengan menyelesaikan masalah Brexit atau melakukan pemungutan suara (mosi tidak percaya). Saya tidak akan mengkhianati masyarakat soal Brexit," kata Johnson

Pendekatan yang dilakukan Johnson dalam memimpin pemerintahan sering dibandingkan dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Johnson meyakinkan dia tidak akan meminta perpanjangan masa jabatan kendati aturan hukum memungkinkannya. Dia hanya akan mematuhi peraturan dan membawa Inggris keluar dari Uni Eropa pada 31 Oktober 2019.

Sumber di Partai Buruh mengatakan partai itu tidak akan menerima tawaran dari Perdana Menteri Johnson untuk melakukan pemungutan suara mosi tidak percaya pada Kamis, 26 September 2019 waktu setempat.

Berita terkait

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

1 jam lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

2 jam lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

18 jam lalu

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

Naim berasal dari keluarga dokter dan dokter gigi. Dia hidup gelimang kebahagiaan, namun penjajahan Israel telah membuat hidupnya hampa.

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

20 jam lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

1 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

1 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

4 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

5 hari lalu

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

The Black Dog, pub di London mendadak ramai dikunjungi Swifties, setelah Taylor Swift merilis album barunya

Baca Selengkapnya

Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

9 hari lalu

Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

Ivan Gunawan berencana berangkat ke Uganda hari ini untuk meresmikan masjid yang dibangunnya. Ini profil Uganda, negara di Afrika Timur.

Baca Selengkapnya

112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

10 hari lalu

112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

Pada 15 April 1912, RMS Titanic karam di Atlantik Utara menabrak gunung es saat pelayaran dari Southampton di Inggris ke New York City

Baca Selengkapnya