Trump Larang Pejabat Senior Iran Masuk Amerika

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 26 September 2019 14:51 WIB

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Iran Hassan Rouhani. AP Photo/Jeff Roberson, REUTERS/Lisi Niesner

TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memerintahkan kementerian luar negeri untuk melarang pejabat senior Iran dan keluarganya memasuki AS sebagai imigran dan non-imigran.

Pernyataan ini dikeluarkan oleh Gedung Putih dan diumumkan lewat situs resmi pada Rabu, 25 September 2019.

AS mengulangi tudingan bahwa Iran mensponsori terorisme, penahanan warga AS secara semena-mena, mengancam negara tetangga, dan melakukan serangan siber.

“Karena perilaku ini mengancam perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah dan lebih luas, saya memutuskan untuk kepentingan AS untuk bertindak membatasan dan menunda proses masuk ke AS. Baik sebagai imigran atau imigran terhadap pejabat senior Iran dan keluarga terdekatnya,” kata Trump dalam pernyataan itu seperti dilansir Channel News Asia pada Kamis, 26 September 2019.

Hubungan AS dan Iran memburuk setelah Trump memutuskan AS keluar dari Perjanjian Nuklir Iran, yang didukung enam negara.

Advertising
Advertising

Perjanjian nuklir ini berisi kesepakatan larangan pengolahan uranium untuk dibuat bom. Sebagai imbalan, Iran bisa mengekspor minyak sebagai sumber pendapatan.

Saat ini, perjanjian ini masih didukung oleh Inggris, Prancis, Jerman, Rusia, dan Cina.

Soal pernyataan Trump itu muncul setelah Presiden Iran, Hassan Rouhani, mengatakan AS harus membayar lebih banyak jika menginginkan kesepakatan lebih luas.

Rouhani juga menolak bertemu dengan Trump di sela-sela Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang dihadiri berbagai pemimpin dunia.

AS dan Arab Saudi baru-baru ini menuding Iran bertanggung jawab atas serangan terhadap dua fasilitas pengolahan minyak di Khurais dan Abqaiq di Saudi.

Iran membantah tudingan ini dan menyebut pelakunya adalah kelompok Houthi, yang berperang melawan Saudi di Yaman.

Saudi tidak menerima penjelasan ini dan mengatakan menyiapkan opsi militer sebagai balasan atas serangan kilang minyak itu. Saudi sedang menyiapkan rencana penawaran saham perdana Saudi Aramco, yang merupakan perusahaan minyak terbesar di dunia.

Berita terkait

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

4 jam lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

8 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

15 jam lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

20 jam lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

1 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

1 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

1 hari lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

1 hari lalu

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

1 hari lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

2 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya