Polisi Hong Kong Redam Aksi Demonstran Hambat Kereta Bandara

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Senin, 23 September 2019 10:01 WIB

Sebuah bom bensin dilemparkan ke dalam kantor pemerintah Hong Kong tetapi segera padam.[South China Morning Post]

TEMPO.CO, Hong Kong – Polisi Hong Kong berjaga di depan pintu masuk stasiun utama kereta api bandara.

Ini dilakukan untuk meredam upaya demonstran mengganggu jalur transportasi ini agar masyarakat tidak bisa berpergian ke bandara menggunakan kereta api.

Sebelumya, demonstran Hong Kong telah menyasar Bandara Internasional Hong Kong, menduduki terminal kedatangan, memblokir jalan masuk ke bandara, dan membakar ban di dekat Kota Tung Chung sambil merusak sarana serta membuang sampah di stasiun kereta api.

Layanan kereta api Airport Express ini dibangun di atas lahan reklamasi dan pulau kecil. Kereta membawa penumpang ke bandara dan hanya mengizinkan calon penumpang naik dari stasiun tertentu seperti Hong Kong dan bukan di Semenanjung Kowloon, yang kerap menjadi lokasi unjuk rasa.

“Polisi juga hanya mengizinkan warga yang membawa tiket untuk masuk ke terminal keberangkatan,” begitu dilansir Channel News Asia pada Ahad, 22 September 2019.

Advertising
Advertising

Seorang penumpang pensiunan asal Kanada berusia 73 tahun mengatakan tidak mempermasalahkan demonstrasi Hong Kong asalkan legal dan damai.

“Mereka hanya mencoba menyuarakan tuntutan mereka. Sebagai penduduk beradab, saya pikir tuntutan ini memiliki legitimasi,” kata Chow seperti dilansir Channel News Asia mengutip Reuters.

Seorang pelancong asal Australia, Jody Paul, 55 tahun, mengatakan dia menghabiskan waktu selama sepekan di sana. Dan mengaku, demonstrasi Hong Kong tidak membuat perjalanannya terganggu.

“Perjalanannya menyenangkan. Saya tidak melihat ada protes atau kejadian meski sempat berharap bisa melihat sedikit,” kata Paul.

Ratusan demonstran baik muda dan tua berkumpul di sebuah pusat perbelanjaan di Kota Shan Tin di kawasan New Territories. Mereka meneriakkan slogan,’Warga Hong Kong tambah minyak’. Ini artinya tambah semangatmu.

“Berjuang untuk kebebasan. Bebaskan Hong Kong,” teriak mereka bersama-sama. Mereka juga menyanyikan lagu Glory, yang menjadi lagu kebangsaan demonstran Hong Kong.

Berita terkait

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

2 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

2 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

2 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

3 hari lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

4 hari lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

5 hari lalu

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

Keberadaan partai oposisi sangat penting untuk memberikan pengawasan dan mengontrol jalannya pemerintahan. Ini pendapat dosen filsafat UGM.

Baca Selengkapnya

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

6 hari lalu

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

Isu tentang partai yang akan menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran kian memanas. Kenali fungsi dan peran oposisi.

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

8 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

8 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Yeng Sum Yee dalam 32 menit untuk memastikan satu poin bagi Indonesia lawan Hong Kong di Grup c Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

9 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya