TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Malaysia tengah menyelidiki video viral di sosial media yang diduga modus penyelundupan narkoba dalam bakso.

Menurut The Star, 22 September 2019, Direktur Departemen Investigasi Narkotika Kepolisian Bukit Aman, Datuk Mohd Khalil Kader Mohd, mengatakan penyelidikan akan dilakukan meski tidak ada aduan resmi terkait video tersebut.

Mohd Kahlil mengaku dia tidak yakin apakah video tersebut diambil di Malaysia atau di negara lain.

Dikutip dari Malay Mail, video berdurasi 29 detik memperlihatkan seorang perempuan yang memotong beebrapa bakso dan mengeluarkan benda yang dibungkus plastik putih atau hijau. Barang yang dikeluarkan dari bakso diduga narkoba.

Malaysia telah berjuang melawan peredaran narkoba. Malaysia sendiri menjadi salah satu titik transit sindikat jalur perdagangan narkoba di Asia Tenggara menurut kajian Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC) yang dirilis pada Juli tahun ini.

Dalam laporan Al Jazeera pada 23 Agustus, Malaysia menyita 3.700 kilogram narkoba jenis kokain dan ketamin senilai US$ 161 juta atau Rp 2,3 triliun.

467 kilogram ketamin ditemukan di toko di Puncak Alam, tak jauh dari Kuala Lumpur dalam penggerebekan 18 Agustus.

Penemuan ini diikuti oleh penangkapan dan interogasi tersangka, yang kemudian memimpin tim ke penggerebekan lain, di mana 3.200 kg kokain ditemukan.

Malaysia adalah titik transit utama untuk peredaran narkoba ilegal di Asia, dengan pihak berwenang Malaysia menyita jumlah sabu kristal dalam satu tahun terakhir.

Narkoba jenis ketamin ini diyakini telah dikirim ke Malaysia dari Pakistan, sedangkan kokain berasal dari Ekuador, kata Kepolisian Malaysia.